Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Domestik Mobil Listrik dan Hybrid Januari - November 2022 Kompak Naik

Rencana pemerintah memberikan insentif untuk pembelian mobil listrik menjadi pemicu utama kuatnya penjualan EV di pasar domestik.
Suzuki All New Ertiga Hybrid. Rencana pemerintah memberikan insentif untuk pembelian mobil listrik menjadi pemicu utama kuatnya penjualan EV di pasar domestik. /SIS
Suzuki All New Ertiga Hybrid. Rencana pemerintah memberikan insentif untuk pembelian mobil listrik menjadi pemicu utama kuatnya penjualan EV di pasar domestik. /SIS

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil listrik dan hybrid periode Januari - November (2022) sama-sama mengalami kenaikan.

Ketua Umum Gaikindo Yohanes Nangoi mengatakan realisasi penjualan mobil listrik di Indonesia pada periode Januari - November 2022 mencapai 7.923 unit. Atau, sekitar 93 persen dari target tahun ini.

"Penjualan mobil listrik periode Januari - November 2022 mencapai 7.923 unit. Gaikindo memperkirakan penjualan mobil listrik  di Tanah Air tahun ini di mencapai 8.500 unit," kata Yohanes kepada Bisnis, Minggu (18/12/2022).

Yohanes mengatakan penjualan mobil listrik di Indonesia tahun ini jauh di atas 2021. Data Gaikindo mencatat jumlah electric vehicle yang terjual tahun lalu hanya sebanyak 687 unit.

Sementara itu, penjualan mobil hybrid pada periode yang sama tahun ini mengalami kenaikan sebesar 65,84 persen secara tahunan (year on year/ yoy) dari 2.472 unit. Total, mobil hybrid yang terjual pada periode tersebut mencapai 7.235 unit.

Tahun depan, kata Yohanes, Gaikindo optimistis penjualan mobil akan sama dengan 2022 meskipun ekonomi global diprediksi dilanda resesi.

Menurutnya, rencana pemerintah memberikan insentif untuk pembelian mobil listrik murni produksi dalam negeri dengan besaran Rp80 juta pada tahun depan menjadi pemicu utama kuatnya penjualan EV di pasar domestik.

Selain itu, rencana insentif tersebut juga diyakini oleh Yohanes bakal mendorong produsen-produsen electric vehicle (EV) untuk berinvestasi di Tanah Air.

"Kalau ada insentif, minat pasar akan membaik sehingga produsen akan mencoba untuk membuat pabrik kendaraan listrik di Indonesia. Insentif itu juga akan berpengaruh positif terhadap tenaga kerja," kata Yohanes.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper