Bisnis.com, JAKARTA – Wuling Motors menyampaikan penjualan mobil listrik mungilnya, yakni Air ev per November 2022 tidak ada kendala sama sekali dan masih stabil. Namun, catatan statistik penjualan mobil listrik termurah saat ini tersebut mengalami penurunan dalam dua bulan berturut-turut.
Penurunan tersebut terjadi dari penjualan Oktober sebanyak 1.629 unit menyusut 13,5 persen secara month to month (mtm). Terbaru, penjualan Wuling Air ev kembali menyusut tipis sebesar 2,8 persen per November 2022.
Terkait hal ini, Marketing Director Wuling Motors Dian Asmahani mengatakan bahwa penjualan Wuling masih stabil hingga saat ini di angka rata-rata 1.500 unit perbulan.
“Penjualan Wuling Air ev itu dirata-rata 1.500-an per bulan, itu masih stabil,” kata Dian saat dihubungi Bisnis, Kamis (15/12/2022).
Lebih lanjut, Dian menambahkan sejak diluncurkannya pada Agustus hingga November 2022 surat pemesanan kendaraan (SPK) dari mobil listrik terlaris di Indonesia ini terus berlanjut. “SPK-nya terus bertambah dan masih ada inden juga,” jelasnya.
Untuk diketahui, penjualan Wuling Air ev sejak peluncurannya hingga November 2022 sudah tercatat sebanyak 5.921 unit. Rinciannya, tipe standard range terjual 1.122 unit dan long range sebanyak 4.799 unit
Baca Juga
Adapun, penjualan mobil Wuling Almaz Hybrid tercatat sudah mencapai 115 unit. Almaz Hybrid dilego sebanyak 50 unit pada Oktober, kemudian pada November 2022 terjual 65 unit.
Sebagai informasi, penjualan mobil listrik di Indonesia pada November 2022 tercatat sebanyak 2.794 unit. Rinciannya, mobil listrik murni atau BEV terjual sebanyak 1.965 unit, sedangkan hybrid terjual 829 unit.
Di sisi lain, rencana kebijakan pemberian subsidi bagi mobil listrik yang diungkapkan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita diproyeksi bakal mendongkrak penjualan. Terlebih lagi, untuk segmen BEV yang dihuni Wuling Air ev, subsidi bisa mencapai Rp80 juta per unit, sedangkan bagi mobil hibryd diperkirakan mencapai Rp40 juta per unit.
Sebaliknya, Wuling Motors sebagaimana Agen Pemegang Merek (APM) lainnya masih menunggu regulasi dan detail skema pemberian subsidi tersebut.