Bisnis.com, JAKARTA – Setelah perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali resmi berakhir, pemerintah Indonesia akan mengembalikan ratusan kendaraan listrik yang dipinjamkan kepada pabrikannya masing-masing.
Sekretaris Menteri Sekretaris Negara, Setia Utama, mengatakan sekitar 800 kendaraan listrik yang dipakai di KTT G20 akan dikembalikan ke pabrikan mobil yang meminjamkan. Untuk kemungkinan akan dijual atau dilelang, Setia menyerahkan keputusan kepada pabrikan terkait mobil-mobil tersebut.
“Karena kita pinjam pakai, ya kita akan kembalikan kepada mereka. Mungkin akan dijual atau dilelang ya terserah mereka. Tapi yang jelas mereka sudah menyumbang untuk kita dengan meminjamkan ini,” kata Setia, dikutip pada akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (17/11/2022).
Lebih lanjut, Setia mengungkapkan, penggunaan kendaraan listrik di KTT G20 memiliki pesan penting. Sebab, penggunaan kendaraan listrik ini akan menjadi pembuktian bahwa Indonesia beralih ke energi terbarukan.
“Jadi ada pesan-pesan di balik itu, bahwa ke depan kita mau tidak mau harus meninggalkan fosil, karena tentu saja semakin lama semakin berkurang energi fosil ini dan kita harus beralih ke energi terbarukan," ujarnya.
Untuk diketahui, sebelum KTT G20 dimulai, sejumlah pabrikan otomotif telah melakukan serah terima mobil listrik kepada pemerintah, antara lain Hyundai, Toyota dan Wuling. Secara total, pemerintah telah menerima sebanyak 836 kendaraan listrik dari gabungan ketiga perusahaan tersebut.
Pertama, Hyundai telah meminjamkan 393 unit kendaraan listrik yang terdiri dari 44 unit Hyundai Genesis Electrified G80 Special Edition, 87 unit Hyundai Genesis G80, dan 262 unit Hyundai Ioniq 5, Selasa (25/10/2022).
Selanjutnya, Toyota menyerahkan 143 unit yang 41 unit bZ4X dan 102 unit mobil premium Lexus UX300e, Rabu (19/10/2022).
Terakhir, Wuling menyerahkan 300 unit Air ev yang terdiri dari 216 unit tipe long range dan 84 unit tipe standard range, Rabu (26/10/2022).