Bisnis.com, JAKARTA – Pengembangan baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia, saat ini menjadi salah satu prioritas kebijakan dari pemerintah.
Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan keberadaan pengembangan mobil listrik berikut pabrik baterai, akan memberikan nilai lebih bagi cadangan nikel yang cukup besar. Selain itu, katanya, pengembangan kendaraan listrik merupakan wujud komitmen Indonesia bagi kesepakatan global terkait penghapusan energi fosil.
“Khusus untuk nikel, saat ini kami sedang fokus untuk membangun EV baterai. Hal ini menjadi sangat penting, karena ev baterai bisa jadi komitmen pemerintah Indonesia terhadap global untuk meninggalkan energi fosil,” ujar Bahlil dalam gelaran "B-20 Indonesia Net Zero Summit 2022", Jumat (11/11/2022).
Baca Juga
Lebih lanjut, dia mengungkapkan Indonesia memiliki kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang luar biasa. Bahlil menilai dalam pengembangan ekosistem mobil listrik, khususnya baterai, Indonesia memiliki seluruh material seperti mangan, kobalt, dan nikel.
"Kami punya sumber daya yang luar biasa karena kami punya mangan, cobalt, nikel, yang enggak punya itu lithium. Itulah pentingnya kita melakukan kolaborasi," terang Bahlil.
Sejauh ini, dia menyebutkan investor yang sudah masuk untuk perkembangan baterai listrik di Indonesia,seperti perusahaan Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL), LG Energy Solution (LGES) dan yang terbaru ada dari perusahaan baterai asal Inggris.