Bisnis.com, JAKARTA – Contemporary Amperex Technology Co Ltd atau CATL berencana untuk segera melakukan investasi di Amerika Utara pada Agustus 2022, tetapi China melihat adanya provokasi dengan kunjungan perwakilan Amerika Nancy Pelosi ke Taiwan.
Sebelumnya, perusahaan baterai terbesar di dunia, yakni CATL, telah berencana menaruh investasi di Amerika Serikat dan berencana mulai memproduksi pada 2026. Rencananya, CATL akan turut memasok baterai untuk perusahaan mobil Ford.
Namun, hal tersebut direncanakan sebelum kunjungan perwakilan Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan baru-baru ini yang dianggap China sebagai provokasi.
Meski belum dapat dikonfirmasi apakah CATL akan menunda proyeknya tersebut atau tidak, dengan kunjungan Pelosi ke Taiwan menambah ketegangan antara Amerika Serikat dan China.
Padahal, sebelum kunjungan tersebut dilakukan, CATL telah melakukan tahap akhir menentukan lokasi investasi antara Carolina Selatan atau Kentucky.
Mengutip dari Asia Financial, Kamis (4/8/2022), sumber mengatakan bahwa CATL tidak mengubah rencananya untuk memulai produksi baterai lokal untuk Amerika Utara mulai tahun 2026.
Baca Juga
Ekspansi ini diharapkan dapat menyediakan baterai EV untuk Ford, BMW, dan produsen mobil lainnya, termasuk Tesla.
CATL telah mempertimbangkan untuk membangun pabrik di Meksiko yang dapat mengirimkan sel untuk perakitan ke dalam kemasan baterai di fasilitas di Amerika Serikat, kata orang tersebut. Subsidi dan pengaturan pembagian biaya dengan pembuat mobil untuk pabrik tersebut masih dinegosiasikan, kata orang itu.
Bulan lalu, Ford mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan baterai lithium iron phosphate (LFP) impor dari CATL untuk truk pickup dan SUV listrik Amerika Utara.
Melalui investasi tersebut, Ford berharap dapat mengamankan pasokan baterai LFP dari pabrik baterai baru yang dibangun di Amerika Utara dengan pkapasitas 40 GWh pada 4 tahun mendatang.