Bisnis.com, JAKARTA – PT INKA (Persero) ikut berkontribusi pada perhelatan G20 di Bali dengan memproduksi bus listrik. Kendaraan dengan nama Bus Listrik Merah Putih (BLMP) tersebut tengah persiapan uji tipe.
“Saat ini persiapan uji tipe. Nanti direncanakan bulan Oktober 2022 sudah dikirim ke Bali,” kata Senior Manager TJSL & Stakeholder Relationship PT INKA (Persero) Bambang Ramadhiarto kepada Bisnis, Senin (25/7/2022).
Bambang menjelaskan bahwa baterai BLMP akan menggunakan produk yang dihasilkan dari dalam negeri, yaitu baterai ABC.
Meski begitu, bus ramah lingkungan INKA belum sepenuhnya dibuat di Indonesia. Komponen lokal, tambah Bambang, sudah menembus kisaran di atas 40 persen.
“Belum bisa disebut 100 persen komponen lokal. Namun, jika dikatakan bus listrik produk anak bangsa sudah bisa,” jelasnya.
Dalam memproduksi bus listrik, INKA menyiapkan dana sebesar Rp400 miliar. Sedangkan khusus perhelatan G20, perusahaan akan menyiapkan bus medium ukuran 8 meter.
Baca Juga
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta INKA mempercepat penyelesaian BLMP. Perusahaan sanggup membuat 30 bus listrik guna mendukung keperluan acara G20 pada akhir tahun.
Budi meminta pengerjaan dipercepat untuk mengantisipasi jarak waktu perbaikan jika kendaraan mengalami masalah sebelum resmi digunakan.
“Kita harus perhitungkan bus ini dengan suatu standar keselamatan yang baik,” katanya saat meninjau progres pembangunan BLMP ke PT INKA, Madiun, dikutip dari siaran pers, Minggu (17/7/2022).
Produksi BLMP yang akan digunakan pertama kali untuk acara G20 merupakan penugasan oleh Kemendikbudristekditi kepada konsorsium Perguruan Tinggi dan PT INKA (Persero).
Perguruan tinggi yang terlibat dalam pengerjaan BLMP untuk G20 yakni ITS Surabaya, UGM Yogyakarta, UNAIR Surabaya, dan ISI Denpasar. Daya tempuh BLMP diperkirakan mencapai 160 km dan hanya memerlukan waktu 2,5 jam untuk proses pengisian daya.