Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan bahwa sulit menghitung angka ideal harga jual mobil listrik. Meski begitu dia mencontohkan dengan kendaraan Avanza milik Toyota dan Xenia milik Daihatsu.
Menurutnya, harga kendaraan listrik bisa berbeda-beda tergantung model, tipe, hingga spesifikasi. Mobil keluaran Tesla pasti dibanderol di atas Rp1 miliar.
Saat ini Avanza dan Xenia berbahan bakar minyak (BBM) dijual antara Rp250 juta sampai Rp300 juta. Bagi Yohannes, berat bagi masyarakat jika mobil itu menjadi bertenaga listrik tetapi harganya di atas Rp500 juta
“Tetapi kalau harganya tidak beda-beda jauh [dari mobil BBM], mungkin peminatnya akan lebih banyak juga. Tetapi itu tergantung berapa lama waktu charging-nya, berapa lama pemakaiannya,” kata Yohannes saat ditemui, Rabu (20/7/2022).
Oleh karena itu, Yohannes menjelaskan bahwa yang menjadi pekerjaan rumah saat ini adalah bagaimana teknologi kendaraan listrik, khususnya baterai bisa dikuasai.
Yohannes menuturkan bahwa mobil listrik adalah kendaraan masa depan. Hal tersebut sama seperti peralihan mobil transmisi manual ke matik.
Saat itu, tambah Yohannes, masyarakat masih sungkan menggunakan mobil matik. Beda dengan sekarang karena pola pikirnya sudah berubah.
“Begitu orang merasa enak, pasti akan ke sana, tetapi tentu mobil listrik butuh infrastruktur tambahan. Charging listriknya, lalu baterai ada umurnya,” ujarnya.
Yohannes mengakui peluang industri otomotif akan ke arah elektrifikasi. Mobil listrik pasti akan diburu masyarakat.
“Wuling sudah main. Beberapa juga sudah keluar. Toyota juga akan mengeluarkan mobil listrik. Jadi, arahnya ke sana,” ungkapnya.
