Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan Daihatsu Xenia secara wholesales atau dari pabrik ke dealer terpantau 0 alias nihil di data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada April 2025.
Direktur Marketing & Komunikasi Korporat PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Sri Agung Handayani menjelaskan, alasan penjualan wholesales Xenia nihil pada April 2025 lantaran perseroan sedang dalam proses pemindahan produksi mobil tersebut ke pabrik baru di Karawang Assembly Plant 2.
"Saya sedikit klarifikasi, jadi kami tidak ada wholesales di bulan April untuk Xenia, karena kami bulan April itu melakukan pemindahan produksi dari Pabrik Sunter ke Pabrik KAP2 di Karawang yang baru dibuka kemarin,” ujar Sri Agung di Jakarta dikutip Kamis (22/5/2025).
Kendati demikian, Daihatsu telah memastikan distribusi model Xenia sejak Januari hingga Maret 2025, sehingga model tersebut tetap terjual ke konsumen secara ritel.
“Untuk memastikan suplai kami kepada konsumen, kami sudah membaginya dari mulai Januari sampai Maret 2025,” jelasnya.
Agung menjelaskan, beberapa model Daihatsu yang diproduksi di Pabrik KAP 2 meliputi Daihatsu Ayla, Agya, dan untuk pasar ekspor yakni Wigo. Lalu per April 2025 perseroan memindahkan produksi Xenia dan Avanza. Sementara itu produksi Gran Max tetap di Pabrik Sunter.
Baca Juga
Secara keseluruhan, penjualan wholesales Daihatsu sepanjang Januari-April 2025 tembus 43.883 unit. Sementara penjualan ritel alias dari dealer ke konsumen tercatat sebesar 46.718 unit.
Perlu diketahui, Daihatsu menggelontorkan investasi senilai Rp2,9 triliun untuk pembangunan pabrik Karawang Assembly Plant 2 yang memiliki kapasitas produksi hingga 140.000 unit per tahun.
Karawang Assembly Plant 2 tersebut merupakan pabrik ke-6 milik Astra Daihatsu Motor. Fasilitas baru dengan luas lebih dari 26 hektare ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Secara total, seluruh pabrik ADM juga mampu memproduksi kendaraan hingga lebih dari 530.000 unit kendaraan per tahun untuk pasar domestik dan global.
Kemampuan produksi ini juga didukung oleh lebih dari 1.700 pemasok (supplier), termasuk 700 UMKM, serta tingkat lokalisasi yang mencapai lebih dari 80% untuk semua kendaraan yang diproduksi.