Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pamor Mobil Hybrid Meredup, Honda-Daihatsu Adu Strategi Rilis Model Baru

Sederet mobil hybrid murah siap meluncur dan diharapkan mampu menggairahkan pasar.
Mobil Honda WR-V / BISNIS-Yanita Petriella.
Mobil Honda WR-V / BISNIS-Yanita Petriella.

Bisnis.com, JAKARTA - Sederet agen pemegang merek (APM) bersiap untuk meluncurkan mobil hybrid dengan harga terjangkau. Hal itu berpotensi menggairahkan pasar kendaraan hibrida di Tanah Air yang kini kalah pamor dibandingkan mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV).

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan, tren penjualan mobil hybrid saat ini lebih rendah dibandingkan mobil listrik BEV.

Data Gaikindo mencatat, penjualan mobil hybrid (HEV) di Januari-April 2025 sebesar 18.462 unit, sementara itu mobil listrik BEV tembus 23.952 unit.

Kukuh menilai, sejatinya mobil hybrid dapat menjadi transisi untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan. Sebab, menurutnya masih ada kekhawatiran dari masyarakat Indonesia terhadap mobil listrik murni, terutama soal ketersediaan infrastruktur pengisian daya ketika mobil dibawa jauh ke luar kota.

“Hybrid itu merupakan stepping stone. Jadi orang yang ragu kalau pakai EV, misalnya mau dibawa pulang mudik nanti ngecasnya di mana? Tetapi kalau hybrid, tidak ada kekhawatiran itu. Apalagi plug-in hybrid [PHEV],” ujar Kukuh di Jakarta, dikutip Rabu (21/5/2025).

Penyebab Pasar Hybrid Lesu

Di lain sisi, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) mengungkap penyebab penjualan mobil hibrida (HEV) kalah saing dibandingkan mobil listrik BEV pada awal 2025.

Peneliti LPEM UI, Riyanto mengatakan, penyebab utamanya yakni insentif yang diberikan oleh pemerintah terhadap mobil listrik BEV jauh lebih menggiurkan bagi konsumen dibandingkan mobil hybrid.

“Dari hasil riset kami sudah membuktikan bahwa insentif di BEV itu memang sangat mendorong penjualan mobil listrik. Mungkin terjadi substitusi dari ICE [internal combustion engine] ke BEV dan sebagainya,” tutur Riyanto.

Sebagaimana diketahui, pemerintah memberikan stimulus berupa insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3% untuk model full hybrid, mild hybrid, dan plug-in hybrid. Aturan insentif itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 12 Tahun 2025. 

Sementara itu, insentif untuk mobil BEV jauh lebih banyak. Pemerintah memberikan insentif PPN DTP 10% untuk impor mobil listrik completely knocked down (CKD). Lalu, PPnBM DTP untuk impor mobil listrik secara utuh atau completely built up (CBU) dan CKD sebesar 15%, serta pembebasan bea masuk impor mobil listrik CBU.

Kendati demikian, seiring dengan mulai banyaknya pilihan model hybrid terbaru, potensi pasar mobil hibrida akan kembali bergairah. Beberapa APM yang bakal meramaikan pasar kendaraan hybrid tahun ini, di antaranya Suzuki, Chery, Honda, hingga Daihatsu.

Suzuki Fronx Hybrid Siap Meluncur

Misalnya saja, Suzuki kini tengah bersiap merilis model SUV bergaya coupe terbaru, yakni Suzuki Fronx Hybrid pada 28 Mei 2025 mendatang. Mobil itu diprediksi meluncur di kisaran harga Rp200 jutaan dan digadang-gadang menjadi pesaing berat bagi Honda WR-V dan Toyota Raize.

Deputy Managing Director of 4W Sales & Marketing PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Donny Saputra mengatakan, nantinya Suzuki Fronx akan hadir dalam tiga varian, yakni GL, GX, dan SGX. 

Sementara itu, pada varian SGX dan GX menggunakan mesin berkubikasi 1.500 cc dengan kode K15C yang dipadukan teknologi mild hybrid. Perseroan menyebutnya Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) dan transmisi otomatis konvensional 6-percepatan.

“Menurut kami, dengan teknologi SHVS atau mild hybrid ini merupakan teknologi praktis yang mampu memberikan akses kepemilikan mobil secara lebih mudah. Karena secara diferensiasi harga tidak terlalu berbeda apabila kami menggunakan teknologi hibrida yang lain dan lebih terjangkau,” ujar Donny di Karawang, dikutip Kamis (8/5/2025).

Lebih lanjut, dia menjelaskan, penggunaan sistem mild hybrid tersebut merupakan strategi Suzuki dalam mempopulerkan teknologi ramah lingkungan secara bertahap, sembari memberikan edukasi kepada masyarakat.

Menariknya, Donny mengatakan, kemungkinan besar setelah Suzuki Fronx diluncurkan, harganya sudah termasuk potongan PPnBM 3% sehingga berpotensi semakin terjangkau bagi masyarakat.

“Saat ini kami sudah daftarkan Fronx untuk mengikuti program LCEV. Nah, salah satu LCEV ini kan hibrida. Fronx ada varian yang hibrida dan non-hibrida. Nah, varian yang hibrida itu adalah di GX dan SGX,” pungkasnya.

Chery Tiggo 8 CSH Gebrak Pasar PHEV

Produsen mobil asal China, PT Chery Sales Indonesia resmi meluncurkan Chery Tiggo 8 varian plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) atau yang disebut Chery Super Hybrid (CSH) di Indonesia. 

Mobil tersebut menggebrak pasar PHEV di Tanah Air, karena diluncurkan di harga Rp400 jutaan, dibandingkan merek lain yang memasarkan model PHEV di kisaran Rp1 miliar.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper