Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Motor Juni 2022 Seret, Semester I/2022 Turun 8,3 Persen

Penjualan motor pada Juni 2022 melambat yang diikuti dengan realisasi semester I/2022 yang turun 8,3 persen.
Pemudik bersepeda motor terjebak kemacetan saat pengalihan arus lalu lintas di Jalan Ahmad Yani, Kamis, Bekasi, Jawa Barat, (28/4/2022). Menurut pihak kepolisian pengalihan arus lalu lintas akibat jumlah kendaraan bermotor pemudik yang mengalami peningkatan menuju jalan raya pantura pada H-4 Lebaran./Antara
Pemudik bersepeda motor terjebak kemacetan saat pengalihan arus lalu lintas di Jalan Ahmad Yani, Kamis, Bekasi, Jawa Barat, (28/4/2022). Menurut pihak kepolisian pengalihan arus lalu lintas akibat jumlah kendaraan bermotor pemudik yang mengalami peningkatan menuju jalan raya pantura pada H-4 Lebaran./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan domestik sepeda motor pada Juni 2022 lebih baik dari bulan sebelumnya. Akan tetapi, angkanya tak seperti realisasi bulan lainnya yang berada di atas 360.000 unit.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), angka penjualan motor bulan lalu sebanyak 296.334 unit. Angka tersebut naik 19,37 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu 248.235 buah.

Jika dibandingkan bulan lain sepanjang 2022, penjualan pada Juni di bawah rata-rata. Dari Januari sampai April, semuanya secara berurutan laku 443.890 unit, 368.131 unit, 450.565 unit, dan 439.472 unit.

Sedangkan bulan Mei yang turun cukup dalam dianggap wajar. Beberapa pelaku usaha yang dikonfirmasi menyebut hal tersebut bisa terjadi karena banyak waktu libur sehingga jam operasional terbatas.

Jika dibandingkan Juni 2021, penjualan motor turun 30,85 persen. Dari 428.556 ke 296.334 unit pada bulan lalu.

Penurunan juga terlihat apabila disandingkan per setengah tahun. Pada semester I/2022 turun 8,30 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu dari 2.450.088 ke 2.246.627 unit.

Sebelumnya, Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala mengatakan bahwa permintaan konsumen pada semester I/2022 masih bagus. Akan tetapi, pelaku industri belum bisa memenuhi permintaan pasar karena pasokan semikonduktor yang terbatas.

“Mudah-mudahaan membaik di semester II/2022,” katanya melalui pesan instan awal bulan ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper