Bisnis.com, JAKARTA - Grab Indonesia hingga saat ini memiliki 8.500 unit kendaraan listrik di delapan provinsi, yang disewakan kepada mitra pengemudi. Beberapa produsen kendaraan listrik dan BUMN ikut serta dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik perusahaan yang berpusat di Singapura ini.
President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan sebagian besar dari total 8.500 kendaraan listrik yang dioperasikan saat ini adalah sepeda motor. Ridzki menyebut beberapa perusahaan menyuplai kendaraan listrik untuk Grab seperti Viar Motor Indonesia (Viar), Gesits, Swap, dan Kymco.
"Tentunya ini juga sebuah ekosistem yang tidak hanya melibatkan Grab saja, tetapi juga ada sejumlah kementerian, PLN dan Pertamina yang ikut mengembangkan ekosistem ini," tutur Ridzki pada saat peresmian tampilan baru Grab Electric di Gedung Kemenko Marves, Jakarta, Selasa (12/7/2022).
Selain empat produsen untuk motor listrik, Ridzki menyebut Hyundai ikut berpartisipasi dalam penyediaan kendaraan listrik roda empat.
Tidak hanya menyuplai, produsen kendaraan listrik juga ikut menyediakan fasilitas maintenance dari kendaraan yang disewa oleh mitra pengemudi di delapan provinsi.
"Maintenance dilakukan oleh masing-masing provider dari motor listrik itu sendiri. Mereka tidak hanya menjual motor listrik, tapi juga memastikan maintenance dilakukan," terang Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi.
Baca Juga
Di sisi lain, BUMN yakni PT PLN (Persero) ikut mendukung dengan penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Penyedia listrik negara itu menargetkan pembangunan SPKLU sebanyak 580 unit rampung pada 2022.
Saat ini, 8.500 unit kendaraan listrik tersebar di delapan provinsi yakni Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali, dan DKI Jakarta. Ridzki mengatakan kontribusi armada kendaraan listrik yang dioperasikan saat ini telah berkontribusi menghemat emisi Co2 sebesar kurang lebih 5.000 ton.
"Atau konversi terhadap BBM 2 juta liter selama ini," jelasnya pada kesempatan yang sama.
Ridzki juga mengeklaim kendaraan listrik yang saat ini beroperasi turut menghemat biaya operasional mitra pengemudi hingga 25 persen.
Ke depan, pemerintah akan mendorong penyediaan dan penggunaan kendaraan listrik guna menekan emisi karbon. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan saat ini tengah mengembangkan pilot project tersebut dengan sejumlah kementerian/lembaga seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Investasi/BKPM, dan PT PLN (Persero).
"Kami mungkin ingin mengusulkan pembuatan sejumlah pilot project kendaraan EV (electric vehicle) atau kendaraan listrik, dan itu bisa dikonversi dengam baterai listrik buatan dalam negeri. Dalam 2,5 tahun apabila bisa kita buat, itu bagus," katanya pada acara yang sama.
Luhut menyebut pilot project kendaraan listrik itu bisa dilakukan di beberapa destinasi wisata yakni Bali, Borobudur, dan juga beberapa destinasi wisata.