Bisnis.com, JAKARTA – Berkendara di jalanan dengan tanjakan terjal ataupun turunan curam kerap mendapat perhatian istimewa. Pengemudi tidak hanya dituntut meningkatkan kewaspadaan namun juga keterampilan dan kesabaran.
Safety Riding Manager PT Astra Honda Motor (AHM) Johanes Lucky mengatakan bahwa berkendara menggunakan sepeda motor matik berbeda dengan yang menggunakan kopling.
Sepeda motor tipe sport atau bebek (cub) dapat memanfaatkan engine brake dengan memposisikan gigi 1 untuk membantu mengurangi kecepatan ketika melewati jalur turunan.
“Setiap pengendara wajib memahami teknik berkendara yang tepat agar mampu menghadapi berbagai kontur dan kondisi jalan. Hal ini sangat membantu kita untuk dapat tetap fokus dalam berkendara agar selamat sampai tujuan dan berkendara pun menjadi menyenangkan,” katanya melalui keterangan pers, Senin (18/7/2022).
AHM memberikan teknik dan tips cara aman menggunakan sepeda motor matik ketika berada pada jalur tanjakan dan turunan.
Pertama yang harus dipastikan adalah melakukan pemeriksaan mulai dari bahan bakar, oli, rantai, ban, kopling, hingga rem. Ini demi menjaga performa kendaraan dan mengurangi potensi terjadinya insiden dari faktor kendaraan.
Baca Juga
Lalu, kenali kondisi rute yang akan dilalui. Hal tersebut penting agar pengemudi dapat mengantisipasi berbagai macam jalur yang akan dilewati. Pengendara dapat mengatur jadwal dan rute perjalanan untuk menghemat jarak, waktu, tenaga serta menghindari kemacetan.
Ketiga, mengambil jarak yang cukup saat menanjak agar akselerasi sepeda motor dapat melewatinya. Turunkan kecepatan secara bertahap ketika mendekati puncak atau jalan datar.
Keempat, kurangi kecepatan jauh sebelum memasuki jalan menurun. Caranya, menurunkan gas dan pertahankan kecepatan sepeda motor dengan menggunakan rem depan atau belakang.
Bila dirasakan pengereman kurang optimal, berhentilah atau menepi sejenak ketika melewati jalan turunan dengan rute yang panjang untuk mendinginkan rem.
Selanjutnya postur saat berkendara di jalur tanjakan, posisikan badan condong ke depan agar roda depan mendapatkan cengkraman yang kuat terhadap permukaan jalan. Sedangkan pada jalur turunan, posisikan postur badan condong ke belakang.
Terakhir adalah ketika harus berhenti di tanjakan, komposisi rem belakang sebaiknya lebih besar. Ini berguna untuk menahan gaya dorong kendaraan ke belakang.
Hindari posisi di belakang kendaraan berukuran besar, seperti truk dan bus. Jika terpaksa, ambil posisi di sebelah kiri atau mengambil posisi paling aman di belakangnya.
Dalam kondisi apapun, setiap pengguna jalan sebaiknya mengetahui teknik berkendara termasuk di tanjakan dan turunan. Hal ini diperlukan guna menjaga keselamatan pengendara dan sekitar serta dapat menerapkan etika cari aman dalam berkendara.