Bisnis.com, JAKARTA- Inflasi telah mengikis permintaan konsumen Eropa, termasuk terhadap produk otomotif. Seiring dengan hal itu, gangguan rantai pasok pun menghantam roda produksi mobil secara global.
Alhasil, seperti dikutip dari Fortune.com, penjualan otomotif di daratan Eropa melorot tajam. Bahkan, mengacu kinerja selama ini, realisasi penjualan mobil baru di Eropa dinilai telah berada pada titik nadir selama dua dekade belakangan.
Penjualan mobil penumpang di Uni Eropa bulan lalu turun 15,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA) mengatakan total penjualan hanya sekitar 900.000 unit mobil, rekor penjualan Juni terburuk sejak 1996.
Penurunan terjadi di hampir seluruh pasar utama, seperti Jerman, Italia, Prancis, dan Spanyol. Di “Negeri Kanselir” Jerman, penurunan itu sebesar 18,1 persen secara year on year. Kelesuan penjualan pada Juni ini melanjutkan tren tersungkurnya pasar otomotif selama setahun ini, terjadi kontraksi sebesar 14 persen.
Untuk produsen mobil AS, mengalami penurunan 15,5 persen di pasar Eropa. Sedangkan, beberapa pembuat mobil melaporkan penurunan penjualan hampir 50 persen.
Hingga kini, beberapa masalah membayangi pasar otomotif Eropa. Terdapat inflasi yang merangkak naik, kemacetan rantai pasokan, peningkatan infeksi virus corona di beberapa negara, dan kekurangan chip yang berkelanjutan.
Baca Juga
Masalah rantai pasokan terutama bertanggung jawab atas penurunan penjualan, kata ACEA dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat. Kekurangan chip semikonduktor global selama lebih dari setahun telah memukul pembuat mobil di seluruh dunia.
Pemasok Asia Timur yang merupakan produsen cip, mengalami kemandekan seiring karantina terkait pandemi dan kekurangan staf. Tahun lalu, direktur jenderal ACEA Eric-Mark Huitema membuat seruan publik kepada pejabat Uni Eropa untuk meningkatkan manufaktur chip domestik dan mengurangi ketergantungan Eropa pada pemasok asing, tetapi beberapa kekurangan pasokan kemungkinan akan berlangsung selama beberapa waktu.
Di sisi lain, terdapat Perang Ukraina yang telah memotong pasokan komponen penting lainnya untuk pembuat mobil. Produksi wire harness—komponen listrik yang mengalir melalui kendaraan dan menyampaikan informasi serta daya—telah dilumpuhkan oleh perang di Ukraina, yang menyumbang 7% dari semua ekspor wire harness ke UE.