Bisnis.com, JAKARTA- VinFast yang merupakan produsen mobil asal Vietnam bersiap mengebut produksi mobil listrik seiring realisasi investasi pabrik di Amerika Serikat. Pembesut mobil lokal Vietnam itu memiliki lini produk berbasis tenaga gas yang akan dihentikan dalam waktu dekat.
Dikutip dari Bloomberg, Sabtu (16/7/2022), VinFast secara resmi mengatakan akan berhenti membuat mobil bertenaga gas pada akhir Agustus, empat bulan lebih awal dari yang direncanakan sebelumnya. Strategi ini berkaitan dengan upaya meningkatkan penjualan global SUV listrik dan target untuk membuka pabrik di AS.
Bloomberg mengutip pernyataan resmi perusahaan, bahwa VinFast telah berhenti menjual mobil bertenaga gas setelah batch terakhir mobil Lux dan Fadil dipesan oleh pelanggan. Mulai sekarang hingga akhir Agustus, VinFast akan fokus pada produksi untuk memenuhi pemesanan sebelumnya, dan secara bersamaan beralih menjadi bisnis EV penuh, menurut pernyataan itu.
Produsen mobil, yang didukung oleh orang terkaya Vietnam Pham Nhat Vuong, telah membuka enam ruang pamer di California belum lama ini. VinFast bernyali meretas pasar mobil listrik (EV) di AS yang sejauh ini didominasi oleh Tesla Inc.
Ruang pamer tersebut adalah yang pertama di luar Vietnam. VinFast berencana membuka ruang pameran di lebih dari 30 negara bagian guna menjual langsung ke konsumen Amerika.
VinFast, didirikan Pham yang merupakan miliarder pada 2017. Perusahaan mulai membuat mobil bertenaga gas pada 2019.
Baca Juga
VinFast mengklaim telah mengantongi sekitar 73.000 pemesanan untuk EV-nya secara global. Sebelum berencana ekspansi ke AS, VinFast memiliki pabrik di Hai Phong di Vietnam Utara, dan merupakan satu-satunya produsen mobil lokal di negara itu.
Perusahaan telah menjual lebih dari 65.000 mobil bertenaga gas pada periode 2020 dan 2021. VinFast mengatakan minggu ini telah menandatangani perjanjian dengan bank untuk mengumpulkan setidaknya US$ 4 miliar untuk membantu ekspansi AS.
Perusahaan juga mengatakan telah mendapatkan sekitar US$ 1,2 miliar insentif dari North Carolina untuk pabrik EV yang direncanakan di negara bagian tersebut, di mana produksi awal ditarget pada 2024.