Bisnis.com, JAKARTA- VinFast yang merupakan produsen roda empat asal Vietnam telah mengajukan penawaran umum perdana (IPO) di Amerika Serikat.
Langkah IPO itu, seperti dikutip dari NikeiAsia, Sabtu (9/4/2022), merupakan strategi dari perusahaan untuk ekspansi. Upaya VinFast itupun mendapatkan sambutan hangat dari para pejabat Gedung Putih.
Pengajuan IPO ke Securities and Exchange Commission telah diumumkan kemarin, yang memungkinkan anak usaha Vin Group ini untuk melantai di bursa pada akhir tahun. Ukuran IPO tidak jelas, meskipun laporan sebelumnya mengatakan penawaran semacam itu dapat menghasilkan hingga US$3 miliar.
Jika berhasil, itu akan menjadi listing besar pertama di AS untuk perusahaan Vietnam. "Ukuran dan kisaran harga untuk penawaran yang diusulkan belum ditentukan," ungkap Pham Nhat Vuong, orang terkaya Vietnam yang mendirikan VinFast dalam sebuah posting di situs webnya.
VinFast menandatangani kesepakatan awal minggu lalu di North Carolina untuk menginvestasikan US$ 2 miliar untuk membangun pabrik untuk memproduksi mobil listrik, bus, dan baterai.
Presiden AS Joe Biden menyebut investasi itu sebagai kemenangan dalam tujuannya untuk menarik bisnis manufaktur bersih, yang banyak di antaranya telah bermigrasi ke Vietnam. "Ini adalah contoh terbaru dari strategi ekonomi saya di tempat kerja," katanya dalam sebuah posting di Twitter.
Baca Juga
Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo juga memuji langkah tersebut, dengan mengatakan, "Kami memuji investasi [dan] upaya VinFast untuk membangun teknologi yang akan membantu kami menciptakan lapangan kerja di masa depan."
Pembangunan pabrik North Carolina harus dimulai tahun ini dan diharapkan selesai pada Juli 2024. Kapasitas awal pabrik akan menjadi 150.000 unit per tahun, kata VinFast.
Perusahaan telah mulai menerima pra pemesanan secara global untuk dua kendaraan sport listrik dengan tujuan untuk mulai mengirimkannya pada kuartal keempat.