Bisnis.com, JAKARTA – Toyota bakal memproduksi lokal untuk mobil hybrid pada tahun ini sekaligus membantah tak tertarik pada kendaraan listrik.
Produsen otomotif tersebut sampai saat ini menggunakan konsep multi pathway dalam mengurangi emisi karbon dan tidak semata-mata menghadirkan kendaraan elektrifikasi.
Konsep multi pathway adalah tidak langsung menghadirkan kendaraan listrik, tetapi harus diikuti dengan berbagai pendukungnya. Dari teknologi, contohnya adalah electronic fuel injection (EFI), variable valve timing-intelligent (VVT-I), dan dual VVT-I untuk mesin rendah emisi.
“Kita ada intensi. Salah satunya tahun ini kita akan support G20 dengan produk bZ4X yang di luar negeri sudah ada,” kata Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy saat ditemui pekan lalu.
Anton menjelaskan bahwa Toyota pasti akan memperkuat kendaraan elektrifikasi. Dia membocorkan tahun ini akan ada produksi lokal untuk kendaraan hybrid.
Harapannya, tambah Anton, hal tersebut bisa menambah portofolio total produk kendaraan listrik milik Toyota. Selain itu juga meningkatkan komposisi market elektrifikasi.
Baca Juga
“Jadi, market kendaraan listrik yang 0 koma kecil [dari penjualan mobil nasional], lalu tahun lalu 0,4 persen dan tahun ini saya lihat 0,7 persen. Mungkin sebentar lagi 1 persen sampai 2 akan meningkat terus,” jelasnya.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales mobil elektrik baik itu kendaraan listrik (EV), plug in EV, dan hybrid EV pada Mei mencapai 179 unit. Angka tersebut lebih rendah dari bulan sebelumnya sebanyak 210 unit.
Dari jumlah itu, mobil hybrid menyumbang paling besar, yaitu 174 unit. Setelah itu EV 5 unit dan plug in tak terjual sama sekali.
Dilihat dari persentase penjualan mobil secara total, kontribusi kendaraan elektrik hanya 0,36 persen. Jumlah kendaraan yang terserap pada Mei adalah 49.453 unit.
Sebelumnya, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menjelaskan bahwa mobil listrik punya masa depan yang cerah. Alasannya adalah kebijakan di dunia mengarah pada pengurangan bahan bakar fosil.
“Cepat atau lambat energi fosil akan ditinggalkan dan kita beralih ke yang bersih. Alternatifnya adalah mobil listrik. Jadi, mobil listrik memiliki masa depan untuk mengisi pangsa pasar itu,” jelasnya.