Bisnis.com, JAKARTA- Krisis cip/ chip semikonduktor yang melanda industri kendaraan bermotor berdampak besar terhadap industri kecil menengah (IKM) pendukungnya. Salah satunya dialami oleh PT FNF Metalindo Utama, sebuah perusahaan manufaktur di bidang komponen otomotif yang menjadi rantai bisnis kedua Astra Honda Motor dan beberapa perusahaan otomotif di Indonesia.
Direktur Utama Fazal Amri Elfas menyampaikan sejak 3 bulan lalu pihaknya terpaksa mengurangi jumlah karyawan, sebab, omzet akibat kelangkaan chip berdampak pada produksi kendaraan bermotor yang berkurang.
“Efek kelangkaan chip membuat omzet pun berkurang hingga 50 persen. Dulu Rp500 jutaan sekarang setenganya. Akhirnya kami cuma punya karyawan 32 yang tadinya 48 karyawan,” ujar Elfas saat ditemui di pabrik miliknya di kawasan industri manufaktur tegal Jalan Raya Dampyak Km. 04, Kabupaten Tegal, Jumat (24/6/2022).
Elfas mengungkapkan krisis cip tersebut pukulan yang lumayan berat setelah dampak pandemi pada tahun 2020. Pasalnya, kala itu, perusahaannya pun harus memangkas 50 persen karyawannya lantaran permintaan komponen yang berkurang.
“Puasa [tahun 2020] berhenti produksi karena AHM juga berhenti. Jika kami produksi juga karena pasokan bahan gak ada. Setelah pandemi 25 orang yang bekerja pun hanya 12 orang itu juga berselang, shift shift-an,” terangnya.
Saat ini, lanjut Elfas, perusahaannya menjadi rantai pasok kedua (tier 2) untuk perusahaan otomotif besar di tanah air. Untuk AHM, pihaknya menyuplai komponen kecil kendaraan roda dua seperti standar 1, standar 2, dan komponen lainnya untuk kemudian dirakit di perusahaan tier 1 AHM.
Baca Juga
Selain itu, Elfas juga menuturkan perusahaannya juga memasok komponen otomotif ke perusahaan seperti Toyota untuk mobil Avanza, Innova 2022, serta beberapa mobil Hyundai dan Daihatsu.
Sementara itu, saat ditemui terpisah Koordinator Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Kabupaten Tegal, Suyanto menjelaskan pihaknya juga sedang mengupayakan agar IKM di Kabupaten Tegal untuk melakukan diversifikasi pengembangan produk. Salah satunya, pihaknya mulai menjajaki untuk bekerja sama dengan perusahaan otomotif di bidang kendaraan listrik.
“Kita sudah mulai melakukan pembicaraan dengan Volta Indonesia, Viar yang bikin kendaraan listrik, juga Polytron. Nah dengan tren kendaraan listrik, industri di sini harus prepare dong supaya mempersiapkan diri. Di komponen itu barangnya dia masih ada gak, jangan-jangan sudah hilang,” ujar dia di Kantor LPB Tegal, Jumat (27/6/2022).
Belakangan, krisis cip semikonduktor yang terjadi beberapa tahun terakhir akibat pandemi Covid-19 melanda industri otomotif, termasuk sektor roda dua. Selain Yamaha, PT Astra Honda Motor (AHM) juga memastikan krisis cip mempengaruhi produksi. Dampaknya, AHM mengumumkan keterlambatan pengiriman sepeda motor kepada konsumen.