Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan ritel dan wholesales mobil pada Mei terperosok, terendah sejak Februari tahun lalu. Waktu operasional yang pendek hingga dana masyarakat cekak jadi sebab anjloknya penjualan.
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang membuat penjualan mobil bulan lalu terperosok.
“Pertama, bulan Mei itu liburnya panjang. Jadi, total hari kerja hanya tinggal 10 hari,” katanya saat dihubungi, Selasa (14/6/2022).
Kukuh menjelaskan bahwa faktor kedua adalah pemerintah Tiongkok yang kembali melakukan lockdown akibat melonjaknya Covid-19. Pembatasan itu membuat semikonduktor menjadi makin langka.
Terakhir, periode Mei diiringi selesainya efek Lebaran. Selesainya efek Lebaran ditandai tipisnya cadangan dana masyarakat yang telah habis selama perayaan dan masa libur Lebaran.
“Kalau dilihat dari rata-rata hari kerja yang pendek, sebenarnya masih dalam kondisi yang memadai. Mudah-mudahan segera kembali pulih karena hari kerja sudah normal,” jelasnya.
Baca Juga
Gaikindo mencatat penjualan ritel mobil pada Mei tahun ini sebanyak 61.558 unit, turun turun 24,57 persen dibandingkan 81.615 unit capaian pada periode bulan sebelumnya.
Sedangkan dibandingkan tahun lalu, penjualan Mei 2022 turun 4,07 persen. Pada Mei 2021 penjualan ritel mobil sebanyak 64.175 unit.
Jika dilihat secara bulanan, penjualan Mei merupakan terendah sejak Februari tahun lalu yang jatuh ke level 46.941 unit. Selepas Februari tahun lalu, penjualan ratar-rata bulanan sebenarnya telah mencapai level 64.000 unit.
Walakin, penjualan ritel sepanjang tahun ini hingga Mei masih tumbuh dua digit dibandingkan periode sama tahun lalu. Sepanjang lima bulan pertama tahun ini, realisasi penjualan ritel sebanyak 381.677 atau naik 18,48 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 322.129 unit.
Sedangkan dilihat dari wholesales, penjualan mobil Mei tahun ini sebanyak 49.453 unit. Jika dibandingkan bulan sebelumnya, realisasi tersebut turun 40,33 persen dengan capaian 82.879 unit, sedangkan disandingkan pada periode sama tahun lalu yang mencapai 54.812 unit maka terjadi penurunan 9,77 persen.
Sama seperti ritel, penjualan wholesales Mei merupakan terendah sejak Februari tahun lalu. Namun, secara keseluruhan selama lima bulan pertama tahun ini, wholesales tumbuh 23,20 persen dari 320.746 pada periode sama tahun lalu, menjadi 396.153 unit pada 2022.