Bisnis.com, JAKARTA – Pasokan komponen yang terbatas, khususnya mikrocip atau semikonduktor membuat konsumen harus menunggu atau inden mobil baru. Jangkanya bahkan bisa sampai tiga bulan.
Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy mengatakan penjualan perusahaan pada tahun ini sangat terkait dengan ketersediaan bahan baku.
“Karena itu, kami telah memaksimalkan kapasitas produksi di pabrik untuk memenuhi permintaan konsumen untuk Honda Brio dalam waktu yang secepat mungkin,” katanya melalui pesan instan pekan lalu.
Yusak menjelaskan bahwa inden mobil baru tidak bisa dipukul rata. Untuk Brio contohnya, paling lama tiga bulan.
“Brio bisa satu sampai tiga bulan tergantung daerah, warna, dan tipenya,” jelasnya.
Hal yang sama juga dialami Subaru. Usai peluncuran mobil barunya, yakni Forester generasi kelima setelah delapan tahun absen di Tanah Air, konsumen baru bisa mengendarainya pada Agustus tahun ini.
“Jadi memang saat ini rasanya kita tahu bahwa masih ada masalah semikonduktor atau mikro cip yang rasanya hampir seluruh dunia dan hampir seluruh merek merasakan masalah ini,” kata Chief Operating Officer Subaru Indonesia Arie Christopher Setiadharma saat peluncuran di Flagship Dealer Plaza Subaru Alam Sutera, Tangerang Selatan, Rabu (18/5/2022).
Arie menjelaskan bahwa meski ada rentang menunggu tiga bulan, hal tersebut dirasa tidak terlalu lama. PT Plaza Auto Mega sebagai agen pemegang merek (APM) Subaru ingin konsumen bisa langsung segera mengendarai sport utility vehicle/SUV tersebut.
Berdasarkan prosedur yang ada, tambah Arie, ada tahapan yang harus dilewati untuk mobil baru. Langkah-langkah tersebut ingin diselesaikan terlebih dahulu.
“Jadi saat dikirim pada Agustus, sudah benar-benar siap jual dan konsumen tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan nomor polisi,” jelasnya.