Bisnis.com, JAKARTA – Melonjaknya harga minyak mentah dunia yang berdampak pada kenaikan haga bahan bakar minyak atau BBM seharusnya menjadi momen tumbuhnya penjualan mobil hybrid electric vehicle (HEV). Toyota sebut kendaraan tersebut bisa menjadi solusi.
Corporate Affairs Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan bahwa melihat potensi yang ada, mobil hybrid seharusnya sudah mulai dilirik pasar.
“Hybrid hemat bahan bakar sampai dengan 50 persen. Mestinya jadi solusi, apalagi harga bensin naik ya,” katanya melalui pesan instan, Senin (23/5/2022).
Dikutip dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Penjualan kendaraan HEV pada April sebanyak 192 unit. Realisasi tersebut turun 31,9 persen dari April tahun lalu sebanyak 282 unit.
Sedangkan dibandingkan pada Maret, penjualan mobil hybrid juga turun 5,89 persen. Di situ terjual 204 unit.
Jika diakumulasikan sepanjang tahun 2022 hingga April, penjualannya 846 unit. Angka tersebut turun 26,93 persen dari periode yang sama tahun lalu dengan total 1.158 mobil.
Baca Juga
Sementara itu, produsen mobil hybrid belum banyak. Hanya ada empat agen pemegang merk di situ, yakni Lexus, BMW, Nissan, dan Toyota.
Di situ, Toyota mendominasi pasar dengan mengeluarkan empat jenis merk mobil hybrid. Dari jumlah penjualan kendaraan sebanyak 192 unit pada April, 161 berasal dari Toyota.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menjelaskan bahwa porsi penjualan mobil hybrid terhadap kendaraan seluruhnya terbilang kecil.
“Karena marketnya sangat spesifik. Ada orang yang ingin coba, ya dia coba. Tapi market-nya belum terbaca,” jelasnya.