Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan CEO Tesla Inc. Elon Musk, hal ini membuka harapan bahwa produsen mobil listrik terbesar di dunia itu melirik Indonesia sebagai basis produksi.
Namun, preseden buruk terkait Tesla yang berjanji investasi pada beberapa waktu lalu, agaknya membuat siapapun jangan terlalu berharap. Padahal, minat Tesla sangat membuat bungah para petinggi di negeri ini, terlebih lagi Indonesia juga dirasa siap untuk naik kelas dengan segala sumber daya manusia di bidang otomotif dan kandungan nikel yang tebal.
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan Indonesia merupakan produsen nikel terbanyak di dunia, hampir 23 persen nikel di dunia ada di Indonesia selain itu Indonesia juga merupakan pasar kendaraan bermotor terbesar di Asia Tenggara (34 persen).
Sehingga bukan hanya Tesla namun siapa saja sudah selayaknya memanfaatkan Indonesia sebagai basis industri otomotif baik untuk pasar domestik maupun regional
" Luar biasa jika Tesla ingin investasi di Indonesia, kami welcome semua produsen mobil listrik untuk berinventasi di Indonesia baik BYD maupun Tesla, yang penting mereka bikin industri di Indonesia" ujar Kukuh kepada Bisnis, Selasa (26/4/2022)
Kukuh juga mengatakan jika Tesla ataupun produsen mobil listrik lainnya ingin masuk ke Indonesia yang paling diuntungkan adalah konsumen. Dengan produsen mobil listrik masuk ke Indonesia, diharapkan harga mobil listrik menjadi lebih terjangkau.
Baca Juga
Selain itu Gaikindo menganggap dengan banyak yang berinventasi di Indonesia, secara langgsung akan membukan lapangan pekerjaan lebih banyak. Kukuh juga menilai saat ini Indonesia sudah mempunyai kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik.
"Kita kan sudah bisa bikin Ban, interior ataupun eksterior sendiri. Yang kita harapkan mereka itu investasi di power train seperti baterai, invertor dan motor listriknya," jelas Kukuh.
Sama seperti Gaikindo, Pengamat otomotif dari Insittut Teknologi Bandung Yannes Martinus Pasaribu melihat dengan bertemu Luhut dan Elon Musk akan menjadi hal yang menarik.
Menurut Yannes, Indonesia sangat membutuhkan masuknya investasi teknologi tinggi dalam seluruh ekosistem kendaraan listrik unttuk dapat mempercepat program pengembangan industri kendaraan listrik Indonesia dan meningkatkan citra industri "green technology" Indonesia di mata dunia.
"Indonesia juga sangat membutuhkan kepastian terjadinya transfer teknologi, teknologi produksi yang ramah lingkungan, dan terjadinya proses transfer ilmu pengetahuan terbaru terkait dengan baterai pada khususnya dan kendaraan listrik termaju pada umumnya kepada SDM lokal kita," ujar Yannes kepada Bisnis.