Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Mobil Listrik Perdana, Toyota Komitmen TKDN di atas 40 Persen

Pemerintah menargetkan pada 2025, TKDN dari kendaraan listrik roda empat mencapai 40 persen. Toyota mengklaim kelak produk yang diciptakan secara lokal bisa menembus batas minimal tersebut.
Tampilan Innova BEV pada ajang IIMS 2022/Bisnis-Khadijah Shahnaz
Tampilan Innova BEV pada ajang IIMS 2022/Bisnis-Khadijah Shahnaz

Bisnis.com, JAKARTA- Toyota Indonesia mengungkapkan akan berupaya memproduksi mobil berbasis elektrik, baik itu teknologi battery electric vehicle (BEV) maupun hybrid electric vehicle (HEV) dengan tingkat kandungan dalam negeri di atas target yang ditetapkan pemerintah.

Toyota telah berkomitmen untuk bersama menuju netral karbon. Prinsipal Jepang itupun mengembangkan produk dengan teknologi ramah lingkungan yang beragam, mencakup mesin fleksi, BEV, HEV, dan PHEV.

Pada kesempatan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022 lalu, pabrikan telah memamerkan unit Innova BEV. Langkah itupun menyusul komitmen untuk menghadirkan lini produk HEV yang sebelumnya didengungkan.

“Yang jelas produk elektrik kami upayakan untuk di atas target pemerintah, apalagi untuk HEV memanfaatkan produk eksisting, TKDN sudah cukup tinggi,” kata Direktur Adminsitrsi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, kemarin (14/4/2022).

Menurutnya, proyek elektrifikasi Toyota masih dalam trek mengusung teknologi ramah lingkungan beragam. Kehadiran Innova BEV, lanjut Bob, adalah permulaan bagi Toyota untuk lebih menyeluruh mendalami persoalan kendaraan listrik, baik dari sisi pasar, model bisnis yang cocok, serta penyiapan purna jual.

“Model BEV ini menjadi studi kami selain sisi teknis, kami juga harus mengkaji cara produksi, cara memasarkan, hingga membangun model bisnis dan financing-nya,” kata Bob.

Berdasarkan peta jalan industrialisasi kendaraan bermotor listrik seperti tertuang dalam Permenperin No. 6/2022, pemerintah mematok target tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) secara bertahap. Pada tahap awal hingga 2025, TKDN dipatok akan mencapai 40 persen.

Adapun penentuan TKDN ini meliputi aspek manufaktur komponen utama dan komponen pendukung, aspek perakitan, hingga aspek pengembangan dan riset. TKDN untuk proses perakitan yang mencakup penilaian tenaga kerja dan alat kerja diberikan porsi 20 persen. Sedangkan pada periode 2024 dan seterusnya, bobot aspek perakitan mencapai 12 persen.

Sedangkan aspek manufaktur komponen pendukung dan komponen utama, masing-masing memiliki bobot 10 dan 50 persen (pada 2024 dan seterusnya menjadi 58 persen).

Di lain sisi, Toyota telah memasarkan produk BEV termasuk model elektrik premium Lexus. “Sejauh ini kami pasarkan 11 model, dari Lexus BEV itu sudah dilego 30 unit, semoga ke depan pasar juga meningkat,” kata Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandi.

Menyinggung keberadaan produk bZ4X yang berbasis elektrik murni dan dibidik sebagai kendaraan operasional pertemuan tingkat tinggi G20 pada Desember nanti, TAM masih belum mengungkapkan pemasaran produk elektrik tersebut. “Yang jelas kami tengah fokus mendatangkan sekitar 140 unit untuk membantu menyukseskan G20,” tutup Anton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper