Bisnis.com, JAKARTA- Toyota Indonesia mengungkapkan akan berupaya memproduksi mobil berbasis elektrik, baik itu teknologi battery electric vehicle (BEV) maupun hybrid electric vehicle (HEV) dengan tingkat kandungan dalam negeri di atas target yang ditetapkan pemerintah.
Toyota telah berkomitmen untuk bersama menuju netral karbon. Prinsipal Jepang itupun mengembangkan produk dengan teknologi ramah lingkungan yang beragam, mencakup mesin fleksi, BEV, HEV, dan PHEV.
Pada kesempatan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022 lalu, pabrikan telah memamerkan unit Innova BEV. Langkah itupun menyusul komitmen untuk menghadirkan lini produk HEV yang sebelumnya didengungkan.
“Yang jelas produk elektrik kami upayakan untuk di atas target pemerintah, apalagi untuk HEV memanfaatkan produk eksisting, TKDN sudah cukup tinggi,” kata Direktur Adminsitrsi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, kemarin (14/4/2022).
Menurutnya, proyek elektrifikasi Toyota masih dalam trek mengusung teknologi ramah lingkungan beragam. Kehadiran Innova BEV, lanjut Bob, adalah permulaan bagi Toyota untuk lebih menyeluruh mendalami persoalan kendaraan listrik, baik dari sisi pasar, model bisnis yang cocok, serta penyiapan purna jual.
“Model BEV ini menjadi studi kami selain sisi teknis, kami juga harus mengkaji cara produksi, cara memasarkan, hingga membangun model bisnis dan financing-nya,” kata Bob.
Baca Juga
Berdasarkan peta jalan industrialisasi kendaraan bermotor listrik seperti tertuang dalam Permenperin No. 6/2022, pemerintah mematok target tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) secara bertahap. Pada tahap awal hingga 2025, TKDN dipatok akan mencapai 40 persen.
Adapun penentuan TKDN ini meliputi aspek manufaktur komponen utama dan komponen pendukung, aspek perakitan, hingga aspek pengembangan dan riset. TKDN untuk proses perakitan yang mencakup penilaian tenaga kerja dan alat kerja diberikan porsi 20 persen. Sedangkan pada periode 2024 dan seterusnya, bobot aspek perakitan mencapai 12 persen.
Sedangkan aspek manufaktur komponen pendukung dan komponen utama, masing-masing memiliki bobot 10 dan 50 persen (pada 2024 dan seterusnya menjadi 58 persen).
Di lain sisi, Toyota telah memasarkan produk BEV termasuk model elektrik premium Lexus. “Sejauh ini kami pasarkan 11 model, dari Lexus BEV itu sudah dilego 30 unit, semoga ke depan pasar juga meningkat,” kata Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandi.
Menyinggung keberadaan produk bZ4X yang berbasis elektrik murni dan dibidik sebagai kendaraan operasional pertemuan tingkat tinggi G20 pada Desember nanti, TAM masih belum mengungkapkan pemasaran produk elektrik tersebut. “Yang jelas kami tengah fokus mendatangkan sekitar 140 unit untuk membantu menyukseskan G20,” tutup Anton.