Bisnis.com, JAKARTA- Penjualan mobil elektrik pada periode Januari 2022 mencapai 131 unit, merosot 52,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 276 unit.
Mobil elektrik berteknologi hibrida (Hybrid Electric Vehicles/HEV) mencapai 95 unit pada periode awal tahun ini. Padahal, periode sama tahun lalu penjualan HEV mencapai 230 unit. Walau begitu, HEV masih menjadi mobil elektrik paling laku hingga saat ini.
Sementara itu, mobil berbasis elektrik murni (Electric Vehcile/EV) hanya mengoleksi penjualan sebanyak 36 unit, berbeda dengan capaian periode Januari 2021 yang mencapai 46 unit. Sayangnya, koleksi penjualan mobil berbasis elektrik itu tidak diikuti segmen PHEV (Plug in Hybrid Vehicle/PHEV) yang hanya dihuni Outlander PHEV keluaran Mitsubishi.
Data wholesales dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) itupun semakin mengecilkan porsi mobil elektrik di tengah terkereknya penjualan secara keseluruhan pada Januari tahun ini. Dengan volume penjualan tersebut, mobil elektrik hanya menyempil 0,16 persen dari total penjualan.
Dari deretan EV, Hyundai Ioniq masih mencatatkan penjualan sebesar 17 unit pada Januari tahun ini. Sedangkan Kona EV yang juga dipabrikasi Hyundai merengkuh penjualan sebanyak 18 unit, cenderung stabil dibandingkan tahun lalu.
Tambahan lainnya untuk segmen EV datang dari Nissan Leaf. Produk tersebut laku terjual satu unit, sedangkan produk DFSK seperti Gelora EC35 masih belum terjual sepanjang awal tahun ini.
Baca Juga
Sedangkan untuk mobil HEV, Nissan Kicks E Power dan Toyota Corolla Cross Hybrid masih menjadi penyumbang penjualan terbesar, masing-masing sebanyak 47 dan 24 unit.
Di lain sisi, berdasarkan data wholesales Gaikindo sepanjang tahun lalu penjualan mobil elektrik itu mencapai 3.139 unit. Pangsa pasar mobil elektrik mencapai 0,3 persen.
Deretan mobil EV yang mengoleksi penjualan pada tahun lalu selain produk Hyundai ada pula Lexus UX 300e. Selain produk Toyota, segmen HEV juga disumbangkan oleh BMW i3s dan Lexus ES 300 h.