Bisnis.com, JAKARTA- Kia menjadi salah satu merek andalan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. menorehkan pendapatan selama tahun lalu. Bersama Nissan dan Suzuki, produk asal Korea Selatan tersebut mendongkrak kinerja perusahaan berkode saham IMAS itu.
Berdasarkan laporan keuangan Kuartal III/2021, Indomobil yang berstatus sebagai agen pemegang merek Kia di Indonesia berhasil membukukan pendapatan bersih segmen otomotif dan perawatan sekitar Rp8,97 triliun.
Dari jumlah itu, penjualan dan layanan purna jual Kia menyumbang sebesar Rp1,01 triliun, setara 11,3% dari total pendapatan bersih segmen otomotif IMAS. Kotribusi Kia ini hanya kalah dari Nissan pada segmen mobil penumpang milik Indomobil.
Sekondan Kia dalam Grup Indomobil tersebut menorehkan pendapatan bersih sebesar Rp1,5 triliun. Catatan kinerja Nissan menjadi yang terbesar, bahkan melampaui kinerja penjualan dan purna jual merek Suzuki yang membukukan Rp308,2 miliar selama tiga kuartal tahun lalu.
Di sisi lain, kinerja Kia mengalami lonjakan pesat pada tahun lalu. Berkaca pada 2020, omset bersih dari Kia hanya sebesar Rp237,2 miliar.
Hal ini seiring dengan peningkatan drastis penjualan Kia selama tahun lalu. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), volume penjualan Kia selama 2021 mencapai 2.838 unit, sedangkan tahun sebelumnya hanya 658 unit.
Baca Juga
Bisa dikatakan langkah Indomobil mengambilalih penjualan dan distribusi Kia di Indonesia sangat jitu. Pada 2019, IMAS membangun usaha patungan bersama PT Sarimitra Kusuma Ekajaya. Keduanya membentuk PT Kreta Indo Artha, di mana Indomobil menggenggam 60 persen kepemilikan.
Kreta Indo Artha kemudian menggantikan peran PT Kia Motor Indonesia (KMI) yang sebelumnya merupakan agen resmi Kia di Indonesia. Sejak 2019 itu, Indomobil berhak memasarkan produk Kia yang mayoritas diimpor dari India, seperti New Picanto, All New Rio, Grand Sedona, Carnival, Seltos, Sonet, Sonet 7-seater, hingga mobil pikap K2700.