Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pada Januari 2022, Penjualan Mobil Listrik China Merek BYD Meroket 362 Persen

Penjualan mobil listrik BYD mengalahkan startup Xpeng Motors dan Li Auto lebih dari dua kali lipat penjualan pada Januari, serta mengalahkan Nio yang mengalami peningkatan sebesar sepertiga.
Mobil listrik BYD e6. /BYD
Mobil listrik BYD e6. /BYD

Bisnis.com, JAKARTA – Raksasa Electronic Vehicle (EV) China BYD mengungkapkan penjualan sepanjang Januari melonjak lebih dari empat kali lipat atau naik 362 persen.

Penjualan mobil listrik BYD mengalahkan startup Xpeng Motors dan Li Auto lebih dari dua kali lipat penjualan pada Januari, serta mengalahkan Nio yang mengalami peningkatan sebesar sepertiga.

Melansir Investor’s Business Daily, Sabtu (5/2/2022), BYD menjual sebanyak 93.168 kendaraan energi baru (NEV) sepanjang Januari. Angka ini naik 362 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, penjualan tersebut lebih rendah jika dibandingkan pada Desember tahun lalu, yakni 93.945.

Secara keseluruhan, BYD menjual 95.422 pada Januari, naik 125 persen. Hal ini menunjukkan penjualan NEV menyumbang sebanyak 97,6 persen dari total Januari BYD.

Adapun pada Januari, Xpeng menjual sebanyak 12.922 EV, naik 115 persen dibandingkan tahun sebelumnya tetapi turun dari 16.000 pada Desember.

Kemudian, Li Auto menjual 12.268 SUV hybrid Li One bulan lalu, naik 128 persen dibandingkan tahun sebelumnya tetapi turun dari 14.087 pada Desember. Sedangkan, Nio menjual 9.652 EV, naik 33,6 persen dibandingkan setahun sebelumnya, tetapi turun dari 10.489 di Desember.

Menurut Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA), penjualan EV China melonjak 169 persen ke rekor 2,99 juta kendaraan, atau tumbuh 14,8 persen dari penjualan baru sepanjang 2021.

Pada 2021, Nio menggandakan penjualan EV lebih dari dua kali lipat, meski produksi terhenti lantaran kekurangan chip global. Sementara itu, penjualan Li Auto hampir tiga kali lipat sepanjang 2021. Adapun, BYD yang didukung Xpeng dan Warren Buffett memiliki lebih dari tiga kali lipat penjualan EV dan NEV pada 2021.

Sementara penjualan EV Januari tumbuh dari tahun ke tahun, BYD yang didukung Warren Buffett, serta Xpeng, Li Auto, dan Nio mengalami penjualan yang lebih rendah dibandingkan Desember tahun lalu.

Pasalnya, China memangkas subsidi EV sebesar 30 persen mulai 1 Januari, dengan insentif tersebut akan hilang seluruhnya setelah 2022. Tetapi insentif mungkin tidak langsung mempengaruhi penjualan, setidaknya untuk beberapa pembuat EV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper