Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

  Astra Otoparts (AUTO) Akui Tambah Investasi Garap Charging Kendaraan Listrik

Astra Otoparts memberikan sinyal bahwa perusahaan akan mengembangkan komponen kendaraan listrik lebih jauh.
Ilustrasi/astra.co.id
Ilustrasi/astra.co.id

Bisnis.com, JAKARTA- PT Astra Otoparts Tbk mengakui adanya investasi yang digelontorkan untuk pengembangan produk stasiun pengisian daya kendaraan listrik (charging). Perusahaan pun bersiap melanjutkan pengembangan produk yang sesuai tren industri otomotif tersebut.

Sayangnya, Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk Hamdhani Dzulkarnaen Salim tak menjawab gambling terkait gelontoran investasi tersebut. “Seperti halnya pada bisnis lainnya, tentu ketika ada produk baru pasti perlu investasi tambahan, baik itu untuk proses riset dan pengembangan, proses produksi, dan lain sebagainya,” ungkapnya kepada Bisnis.com, Jumat (4/2/2022).

Selain itu, perusahaan berkode saham AUTO itupun memberikan sinyal bahwa perusahaan mulai fokus membuat komponen lainnya untuk kendaraan listrik. “Untuk komponen terkait dengan EV, mohon maaf kami tidak bisa disclose [saat ini],” ungkap Hamdhani.

Di lain sisi, anak usaha Grup Astra itu memastikan bahwa pengembangan produk stasiun pengisian listrik untuk kendaraan bermotor terus dikejar. Bahkan, saat ini produk tersebut telah dirancang sebagai purwarupa.

 “Saat ini prototype sudah ada di lokasi kami,” ungkapnya. (4/2/2022).

Dia memastikan produk pengisian daya atau charging itu merupakan langkah perusahaan merespon perkembangan teknologi kendaraan listrik. “Sehingga, tentunya produk ini [charging] menyasar kendaraan listrik, baik mobil maupun motor,” jelas Hamdhani.

Sebelumnya, terungkap perusahaan berkode saham AUTO itu telah mendaftarkan rancangan charging kepada Kemenkumham. Dalam dokumen Berita Resmi Desain Industri, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), produk tersebut diajukan oleh Divisi Pengembangan (EDC) PT Astra Otoparts Tbk.

Astra Otoparts merupakan salah satu andalan Grup Astra untuk menggarap pasar komponen otomotif. Karena itu, perusahaan pun memiliki dua ujung tombak bisnis yakni bidang perdagangan komponen dan manufaktur komponen.

Hingga kuartal III/2021, AUTO mencetak pendapatan bersih sebesar Rp11,04 triliun naik 27,92 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp8,63 triliun. Sejauh ini, segmen manufaktur menyumbang sekitar 49% dari total pendapatan, sisanya 51% merupakan kontribusi segmen perdagangan.

Di lain sisi, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), selama Januari-November 2021, penjualan mobil listrik domestik mencapai 2.857 unit, jumlah itu mengalami pertumbuhan signifikan dibandingkan pasar pada tahun sebelumnya sekitar 1.324 unit.

Sementara itu, berdasarkan keterangan Kementerian Perhubungan, hingga November tahun lalu secara keseluruhan kendaraan listrik di Indonesia mencapai 14.400 unit, terdiri dari mobil penumpang, kendaraan roda tiga, sepeda motor, bus, hingga mobil komersial.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper