Bisnis.com, JAKARTA — PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memproyeksi pertumbuhan ekspor mobil tahun ini sebesar 29,5 persen, atau menjadi sekitar 188.000 unit. Hingga November, perusahaan telah mengapalkan mobil di bawah bendera merek Toyota sekitar 166.000 unit.
Bob mengatakan bahwa pertumbuhan industri otomotif baik pasar domestik dan ekspor nyatanya berperan menjadi lokomotif ekonomi nasional. Berbagai kebijakan dan regulasi yang digulirkan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian terbukti dapat menjadi stimulus aktif peningkatan penjualan kendaraan dalam negeri dan performa ekspor yang positif.
"Kinerja industri otomotif Indonesia menjadi sektor industri andalan yang berperan sebagai penopang dan lokomotif kebangkitan ekonomi nasional. Industri yang berkontribusi bagi 1,5 juta lapangan kerja dari hulu hingga hilir ini telah menyumbangkan 4 persen dari Penerimaan Domestik Bruto (PDB) Indonesia," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (23/12/2021).
Bob melanjutkan bahwa tipe mobil yang paling banyak dikapalkan ke negara lain adalah SUV, seperti Fortuner, Rush, dan Raize. Mobil yang dikenal bertampang maskulin dan ground clearance tinggi ini mencatat volume ekspor sebanyak 76.000 unit sepanjang Januari–November 2021. Sementara itu, tipe MPV seperti Kijang Innova, Sienta, Town/Lite Ace, dan Veloz membukukan 33.000 unit.
Adapun capaian ekspor TMMIN sepanjang tahun ini menunjukan pemulihan ekspor yang sudah pulih ke level 89 persen dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 atau 2019. Pada periode yang sama, ekspor kendaraan utuh dari Indonesia, secara total, telah pulih 87 persen pada tahun ini.
Saat ini TMMIN mengkespor ke lebih dari 80 negara. Bob menambahkan bahwa ekspor otomotif merupakan produk berteknologi tinggi yang memiliki nilai tambah yang menjembatani pemasok lokal untuk masuk ke rantai pasok global.