Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko menegaskan pembangunan industri kendaraan listrik sebagai teknologi merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar.
“Kesempatan investasi harus dibuka selebar-lebarnya, jangan dipersulit. Penyiapan transisi energi menuju energi hijau merupakan keharusan. Oleh karena itu, presiden meminta untuk menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk memperkuat pondasi menuju transisi tersebut,” ujarnya dalam acara Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021, Kamis (25/11/2021).
Acara tersebut diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berlangsung di Kawasan Puspitek Serpong (24-26 November) bertema “Innovation for Better Future Mobility”.
Meski demikian, kata dia, pembangunan industri pendukung kendaraan listrik seperti baterai motor listrik dan komponen lain memerlukan nilai investasi yang cukup tinggi.
“Baterai dan motor ini kita masih impor, kalau ini bisa segera kita beresin. Kita punya bahan baku yang ada semuanya di sini. Segera berikutnya teman-teman mengembangkan motor yang bisa untuk sepeda motor, mobil, dan mobil penumpang yang besar,” tuturnya.
Moeldoko juga mengungkapkan bahwa menciptakan ekosistem perlu dukungan pemerintah maupun berbagai sektor lainnya, terutama dalam mengembangkan industri yang termasuk sebagai industri pionir. Menurutnya, beberapa dukungan yang perlu diberikan, antara lain dari Kemenkomarves dan Kementerian Perhubungan, serta industri untuk calon investor.
“Jika tidak dilakukan riset dan pengembangan yang agresif terbaru, insentif yang menarik bagi pengembangan KBLBB, maka Indonesia hanya akan menjadi market, Indonesia hanya menjadi pasar. Kita bisa ketinggalan lagi dan kita hanya menjadi penonton,” ungkapnya.