Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Jadinya Pasar Otomotif Tahun Depan Tanpa PPnBM

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memperkirakan pasar tahun depan tanpa PPnBM akan terbagi ke dalam dua segmen.
Daihatsu Sigra, LCGC yang akan mulai dikenakan PPnBM pada tahun depan. /ADM
Daihatsu Sigra, LCGC yang akan mulai dikenakan PPnBM pada tahun depan. /ADM

Bisnis.com, JAKARTA — PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menilai dengan dengan diberhentikannya insentif pajak penjualan barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) akan membalikan keadaan pasar otomotif ke kondisi sebelum adanya insentif fiskal tersebut.

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menyatakan insentif yang akan habis masa berlakunya pada tahun depan tidak akan diperpanjang, termasuk diskon pajak penjualan barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) untuk mobil tertentu. 

Marketing Director and Corporate Planning and Communication Director ADM Amelia Tjandra mengatakan dengan berhentinya insentif ini akan memetakan konsumen menjadi dua. Konsumen yang membutuhkan kendaraan baru dan memiliki daya beli, tentu akan tetap melakukan pembelian.

"Tapi yang tidak, maka mereka akan menunda pembelian," ujar Amelia kepada Bisnis, Rabu (24/11/2021).

Dia melanjutkan besaran dampak PPnBM secara kasar dapat diukur dengan kondisi tahun ini. Sebagaimana diketahui, permintaan kendaraan bermotor roda empat dan lebih mulai bergerak per Maret 2021, di mana insentif PPnBM mulai diberlakukan. 

Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari–September 2021, penjualan dealer ke konsumen atau retail, telah tumbuh 47,4 persen secara tahunan, menjadi 600.344 unit. Sebanyak 83,13 persen penjualan sepanjang 9 bulan pertama tahun ini merupakan kontribusi periode Maret–September, di mana pemerintah menerapkan diskon PPnBM

"Berapa besar impactnya? ya secara kasar sebesar kenaikan pasar mobil akibat diskon PPnBM, pasar akan kembali ke kondisi tanpa PPnBM,"

Sementara itu, pada tahun depan ADM menargetkan pangsa pasar sekitar 17 persen. Per Oktober 2021, Daihatsu berkontribusi sebesar 17,4 persen terhadap industri. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa kinerja penjualan produk otomotif terkena imbas pandemi Covid-19 cukup dalam. Hal tersebut membawa efek berantai bagi perekonomian, salah satunya karena banyaknya tenaga kerja di sektor itu.

Pemerintah pun menerbitkan relaksasi PPnBM untuk memicu kenaikan pembelian otomotif. Menurut Airlangga, insentif itu membuat penjualan mobil selama September 2021 sebanyak 84.110 unit naik sekitar 41,5 persen dari Februari 2021.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Khadijah Shahnaz
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper