Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adopsi Kendaraan Listrik di Indonesia Bisa Dimulai dari Motor

Sepeda motor dinilai merupakan fundamental mobilitas masyarakat Indonesia.
Menhub Budi Karya Sumadi menjajal motor listrik buatan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam negeri. /Antara-Citro Atmoko
Menhub Budi Karya Sumadi menjajal motor listrik buatan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam negeri. /Antara-Citro Atmoko

Bisnis.com, JAKARTA — Popularisasi kendaraan listrik untuk mencapai penggunaan yang masif disarankan untuk dimulai dari roda dua. Hal itu mengingat pasarnya yang besar dan penggunaannya yang lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan roda empat.

Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) Pandu Sjahrir mengatakan hal itu yang melatarbelakangi kerja sama dengan PT Gojek Indonesia. Keduanya membangun Electrum, joint venture ekosistem kendaraan listrik roda dua.

"Motor itu merupakan hal yang fundamental bagi masyarakat kita. Jadi harus [dimulai dengan] two wheeler, karena di kita marketnya paling besar besar," katanya dalam konferensi pers daring, Kamis (18/11/2021).

Adapun ekosistem motor listrik yang dimaksud terdiri atas manufaktur kendaraan, teknologi pengemasan baterai, stasiun battery swapping, dan fasilitas pembiayaan.

"Kami melihat hulu ke hilir dan harus big picture, sehingga inisiatif ini bisa memberi semangat untuk industrialis lainnya," lanjut Pandu.

Dirjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menyambut baik inisiatif kerja sama tersebut sebagai upaya mendorong percepatan penggunaan sepeda motor listrik.

Pihaknya mencatat, sudah ada 22 agen pemegang merek (APM) yang mengajukan sertifikasi registrasi uji tipe (SRUT) untuk sepeda motor listrik. Populasi kendaraan listrik roda dua saat ini diperkirakan sebanyak 11 ribu unit.

Dia juga mencatat populasi sepeda motor listrik mengalami peningkatan sejak penerbitan Perpres No.55/2019 tentang percepatan program kendaraan listrik berbasis baterai.

"Dari 22 APM itu, ada yang cukup cepat penetrasinya ke pasar, ada juga yang masih coba-coba," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper