Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rolls-Royce Sudah Lama Ramalkan Mobil Listrik

Pada dekade ini, Rolls Royce akan meluncurkan mobil listrik yang ditenagai oleh baterai. Sebelumnya merek mewah asal Inggris ini telah mengenalkan dua mobil listrik berstatus konsep.
Mobil listrik konsep milik Rolls Royce. /Rolls Royce
Mobil listrik konsep milik Rolls Royce. /Rolls Royce

Bisnis.com, JAKARTA — Rolls-Royce Motor Cars mengklaim telah memperkirakan tren penggunaan mobil listrik sejak awal pendiriannya. Merek mobil mewah asal Inggris ini dalam waktu dekat akan mengenalkan mobil yang sepenuhnya menggunakan tenaga listrik dari baterai.

Torsten Müller-Ötvös, Chief Executive Officer, Rolls-Royce Motor Cars menyampaikan pada bulan April 1900,  pendiri Rolls-Royce yakni Charles Rolls membuat ramalan tentang elektrifikasi otomotif. 

"Saat ini, perusahaan ini pun memulai upaya bersejarah untuk menciptakan mobil super mewah pertama dari jenisnya. Ini akan terjadi, lebih cepat dari yang diperkirakan banyak orang, melalui keterampilan, keahlian, visi, dan dedikasi yang luar biasa dari para insinyur, desainer, dan spesialis kami di Home of Rolls-Royce," kata Müller-Ötvös dalam siaran pers Rolls-Royce Motor Cars, Selasa (28/9/2021).

Adapun pada 2011, Rolls Royce merilis Phantom Experimental Electric (EE), dengan nama kode 102EX yakni versi baterai-listrik yang beroperasi penuh dan legal di jalan. Mesin bensin V12 6,75 liter mobil dan gearbox diganti dengan baterai lithium-ion dan dua motor listrik yang dipasang di sub-frame belakang, terhubung ke transmisi kecepatan tunggal dengan diferensial terintegrasi. 

Sistem ini memberikan output daya maksimum 290kW dan torsi 800Nm, dibandingkan dengan 338kW dan torsi maksimum 720Nm, yang dihasilkan pada 3.500rpm, untuk V12 Phantom.

Phantom EE mendapat pujian luas atas pencapaian teknisnya, terutama keheningan total dan pengiriman torsi yang mengesankan. Namun di balik itu, mobil ini memiliki kekurangan, yakni jarak tempuh masih terbatas, siklus pengisian daya lama, dan masa pakai baterai hanya tiga tahun.

Mobil tersebut memang tidak pernah masuk dalam rencana produksi massal. Phantom EE diciptakan untuk memenuhi hasrat pecinta Rolls Royce untuk merasakan elektrifikasi di dalam kabin mobil mewah asal Inggris ini. 

Kemudian pada 2016, Vision Next 100, hasil pembangunan Phantom EE diluncurkan. Asisten virtual dan sopir yang didukung oleh kecerdasan buatan menawarkan perjalanan yang mudah. 

Interiornya pun menciptakan suasana megah, karena dibuat dari bahan langka dan eksklusif. Dibangun di atas platform ringan yang canggih dan motor listrik sepenuhnya. 

"Akhiran EX menegaskan bahwa 103EX adalah mobil eksperimental murni, tidak pernah dijadikan untuk memasuki produksi. Setelah debut spektakuler di London, mobil tersebut memulai tur dunia selama tiga tahun, kembali ke Home of Rolls-Royce di Goodwood pada 2019," imbuh Müller-Ötvös.

Adapun sebagai catatan, Rolls-Royce Motor Cars adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh BMW Group dan merupakan perusahaan yang sepenuhnya terpisah dari Rolls-Royce plc, produsen mesin pesawat dan sistem propulsi. Lebih dari 2.000 pria dan wanita dipekerjakan di kantor pusat dan pabrik Rolls-Royce Motor Cars di Goodwood, West Sussex, Inggris,


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper