Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Kata Gaikindo Soal Usulan Perpanjangan Diskon PPnBM 100 Persen

Diskon PPnBM DTP 100 persen untuk mobil 1.500 cc akan berakhir pada Agustus 2021. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.010/2021, diskon tetap berlanjut tetapi susut menjadi 25 persen pada September hingga Desember.
Petugas berdiri di dekat deretan mobil baru yang terparkir di PT Indonesia Terminal Kendaraan atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, Kamis (11/2/2021). /Antara Foto-Aprillio Akbar.
Petugas berdiri di dekat deretan mobil baru yang terparkir di PT Indonesia Terminal Kendaraan atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, Kamis (11/2/2021). /Antara Foto-Aprillio Akbar.

Bisnis.com, JAKARTA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) masih menunggu keputusan dari Kementerian Keuangan terkait dengan kelanjutan program pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah atau PPnBM DTP 100 persen.

Seperti yang diketahui, diskon PPnBM DTP 100 persen untuk mobil 1.500 cc akan berakhir pada Agustus 2021. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.010/2021, diskon tetap berlanjut tetapi susut menjadi 25 persen pada September hingga Desember.

Di sisi lain, Kementerian Perindustrian telah melayangkan usulan kepada Kementerian Keuangan untuk memperpanjang stimulus sampai dengan akhir tahun. Namun, kepastian terkait hal tersebut belum diputuskan hingga saat ini.

“Kami juga [masih] menunggu kabar selanjutnya,” ujar Ketua I Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto saat dihubungi Bisnis, Senin (30/8/2021).

Apabila diskon PPnBM DTP 100 persen tidak berlanjut, Jongkie mengaku tidak bisa memprediksi kondisi pasar otomotif nasional dalam beberapa bulan ke depan. Namun, kemungkinan terburuk target penjualan mobil akan meleset.

Gaikindo menargetkan penjualan kendaraan roda empat atau lebih mencapai 750.000 unit pada tahun ini, atau naik sekitar 30 persen dari realisasi tahun lalu. Dengan ketidakpastian tentang kelanjutan PPnBM, industri otomotif tampaknya akan kesulitan memenuhi target itu.

Jongkie mengatakan jika diskon PPnBM tidak diperpanjang maka harga 23 mobil, yang mendapatkan insentif PPnBM 100 persen akan kembali naik. Dengan demikian, minat konsumen untuk membeli mobil diprediksi mengalami penurunan.

“Jadi kalau harga mobil naik, orang yang tadinya sudah siap-siap mau beli, jadi tidak beli. Ini analisa kami, tapi bukan mustahil angka target penjualan mobil 750.000 atau 800.000 unit tahun ini bisa turun, mungkin menjadi 600.000 unit. Ini perkiraan,” kata Jongkie.

Sebagai catatan, penjualan ritel kendaraan roda empat atau lebih sepanjang Januari – Juli 2021 telah mencapai 451.872 unit. Artinya, industri perlu menjual 298.128 unit kendaraan selama bulan Agustus sampai dengan Desember.

Untuk mencapai hal tersebut, rata-rata penjualan industri setidaknya harus menyentuh sekitar 60.000 unit tiap bulannya. Ini bukan perkara mudah. Sebab, sebelum insentif bergulir, penjualan mobil hanya menyentuh angka 45.000–50.000 unit per bulan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper