Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ternyata, Ini Alasan Hyundai Kona Setop Dijual di Indonesia

Hyundai global berencana memangkas produksi mobil berbasis bahan bakar minyak. Sebagai gantinya, perusahaan asal Korea Selatan ini akan memperbesar investasi pada kendaraan listrik. Keputusan itu akan menghasilkan pengurangan produksi model mobil yang menggunakan bahan bakar minyak sebesar 50 persen.
Hyundai Kona EV. /Hyundai
Hyundai Kona EV. /Hyundai

Bisnis.com, JAKARTA – Gambar Hyundai Kona dengan bahan bakar bensin tak lagi terpampang di situs web resmi perusahaan, Kamis (8/7/2021).

Hyundai pertama kali meluncurkan Kona pada gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) pada 2019, di Jakarta International Expo Kemayoran. Saat peluncurannya, Kona dijual dengan harga Rp363,9 juta.

Ada sejumlah faktor yang mendorong Hyundai Indonesia merilis Kona, di antaranya tumbuhnya kelas menengah yang membutuhkan mobil di segmen sport utility vehicle (SUV), serta pasar kendaraan sportif yang terus berkembang secara nasional dan global.

General Manager Marketing Department Hyundai Motors Indonesia Astrid A. Wijana mengatakan Hyundai hanya menjual model yang tercantum di website resmi.

“Saat ini kami menyediakan all-new Palisade, New Santa Fe, Ioniq Electric, Kona Electric, dan juga H-1. Pilihan produk dari Hyundai ini tentunya sesuai dengan kebutuhan dari para pelanggan kami di Indonesia,” kata Astrid.

Menurutnya, Hyundai saat ini hanya akan menjual produk yang telah disesuaikan berdasarkan kebutuhan pelanggan di Indonesia. Sejauh ini, perusahaan diketahui belum menyiapkan pengganti Kona bermesin bensin.

Langkah Hyundai menyetop penjualan Kona bermesin bensin tidak terlepas dari komitmen perusahaan yang ingin berfokus pada penjualan mobil listrik.

Seperti diketahui, Hyundai global berencana memangkas produksi mobil berbasis bahan bakar minyak. Sebagai gantinya, perusahaan asal Korea Selatan ini akan memperbesar investasi pada kendaraan listrik. Keputusan itu akan menghasilkan pengurangan produksi model mobil yang menggunakan bahan bakar minyak sebesar 50 persen.

Meski tidak secara jelas mengungkapkan rencananya terhadap produksi kendaraan berbasis bahan bakar minyak, Hyundai menyatakan perusahaan terus mengakselerasi kendaraan ramah lingkungan, yang berbasis hidrogen atau baterai.

Hyundai juga akan meningkatkan efisiensi mesin berbasis bahan bakar minyak pada model kendaraannya ke pasar negara berkembang. Hyundai juga berencana meningkatkan pangsa pasar kendaraan listrik ke sejumlah negara, antara lain Amerika Serikat, Eropa, dan China dengan target menghasilkan kendaraan listrik secara total pada 2040.

Hyundai Motor Group, yang di dalamnya terdapat Hyundai Motor Co, Kia Corp, dan Genesis, menargetkan dapat menjual kendaraan listrik sebanyak 1 juta unit tiap tahun pada 2025 serta menguasai 10 persen pangsa pasar global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper