Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jangan Langsung Starter Saat Hidupkan Motor Injeksi, Kenapa?

Dalam panel instrumen motor injeksi, pemilik sepeda motor bisa menemukan beberapa lampu indikator, speedometer, indikator bahan bakar, hingga sebuah lampu berwarna oranye.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Menghidupkan sepeda motor bukanlah perkara sulit. Tinggal masukkan kunci kontak, pencet tombol elektrik starter, motor pun langsung menyala.

Jika elektrik starter motor bermasalah atau aki sudah soak, kemungkinan Anda bisa menggunakan kick starter sebagai alternatif.

Namun, itu cara dulu. Motor dengan teknologi injeksi dilarang keras dihidupkan dengan cara seperti ini. Kenapa?

Dikutip dari laman Suzuki, dalam panel instrumen motor injeksi, pemilik sepeda motor bisa menemukan beberapa lampu indikator, speedometer, indikator bahan bakar, hingga sebuah lampu berwarna oranye.

Jangan Langsung Starter Saat Hidupkan Motor Injeksi, Kenapa?

electric starter/suzuki.co.id

Lampu tersebut akan langsung menyala saat kunci kontak diputar ke posisi ON, diikuti dengan munculnya suara. Ternyata, ini bukan lampu sembarang. Lampu oranye tersebut berfungsi membantu Anda mendeteksi apakah komponen injeksi dalam kondisi baik atau tidak.

Jika komponen injeksi bermasalah, biasanya lampu ini akan memberikan kode berupa kedipan atau justru tidak mau mati. Durasi dan jumlah kedipan lampu berbeda sesuai jenis kerusakan dan produk sepeda motornya.

Jangan Langsung Starter Saat Hidupkan Motor Injeksi, Kenapa?

Kick starter/suzuki.co.id

“Misal, jika muncul 7 kedipan saat motor dinyalakan, kemungkinan motor mengalami masalah di bagian engine oil temperature atau engine coolant temperature, sedangkan jika 8 kedipan yang muncul, bisa jadi masalahnya dari sensor throttle position,” tulis Suzuki.

Jika komponen injeksi motor masih normal, lampu ini hanya menyala sebentar, kemudian mati. Saat lampu indikator mati inilah Anda bisa mulai menghidupkan motor menggunakan electric starter atau kick starter.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper