Bisnis.com, JAKARTA – Mobil membutuhkan servis berkala sejak 10.000 km. Sejak saat itu, ada banyak komponen yang perlu dicek mulai dari aki mobil hingga kanvas kopling.
Saat pengecekan kanvas kopling teknisi juga akan mengecek minyak kopling mobil. Dari pengecekan inilah akan diketahui apakah minyak masih berfungsi dengan baik atau tidak. Sayangnya banyak pemilik kendaraan yang merasa penggantian minyak ini kurang penting.
Padahal, pengaruh minyak kopling sangat besar. Secara umum minyak ini sama dengan minyak rem yang disimpan dalam silinder kopling. Minyak ini akan bekerja dengan mengalir dari bagian master silinder kopling atas ketika pedal kopling ditekan.
Nantinya, minyak akan masuk ke dalam silinder kopling bawah. Saat mengalir maka akan terjadi tekanan yang fungsinya adalah memudahkan pengaplikasian kopling, sehingga perpindahan gigi pun akan lebih mudah.
Sebaliknya, apabila terjadi kebocoran atau kopling sudah tidak bisa digunakan secara sempurna, jangan menunda lagi untuk mengganti minyak kopling. Penggantian minyak biasanya dilakukan pada setiap kelipatan 40.000 km.
Standar tersebut yang disarankan oleh semua pabrikan mobil dan perlu diperhatikan baik-baik. Dikutip dari laman Suzuki, berikut 5 dampak buruk menunda penggantian minyak kopling:
Baca Juga
1. Masuknya udara dengan kandungan uap air
Dampak pertama adalah ketika udara masuk ke dalam silinder dan membawa uap air. Minyak rem tidak boleh terkontaminasi dengan udara luar karena adanya uap air ini.
Saat pedal kopling diinjak dan minyak rem berpindah akan muncul tekanan. Tekanan ini lama kelamaan akan membentuk panas di mana muncul udara mengandung uap air. Nah apabila uap air ini dibiarkan begitu saja akan menjadi penyebab timbulnya korosi.
2. Perpindahan gigi terasa lebih keras
Ketidaknyamanan saat berkendara juga sangat terasa apabila minyak kopling mobil telat diganti. Saat melakukan perpindahan gigi akan terasa keras dan berat. Gigi akan sulit untuk dimasukkan walaupun pedal kopling sudah diinjak dengan sangat dalam.
Ketika berada di jalanan yang padat, pengemudi entu akan terganggu ketiga gigi terasa sulit untuk dipindahkan. Pengemudi akan kesulitan untuk meningkatkan atau menurunkan kecepatan mobil. Hal ini akan sangat berbahaya dan bisa jadi pemicu terjadinya kecelakaan.
3. Rusaknya gigi percepatan
Menyambung pada gigi yang sulit dipindahkan atau terasa keras. Kondisi yang seperti ini jika dilanjutkan terus menerus akan merusak gigi percepatan. Apabila bagian ini rusak, maka tenaga yang dihasilkan oleh mesin jadi berkurang.
Sejumlah komponen transmisi pun perlu diganti. Anda pun harus bersiap-siap untuk mengeluarkan dana lebih untuk mengganti komponen yang rusak. Padahal jika Anda rutin mengganti minyak kopling hal ini tidak akan terjadi.
4. Munculnya suara saat memindahkan gigi
Ketika kualitas dari minyak kopling menurun, maka kinerja transmisi tidak bisa sempurna. Alhasil saat memindahkan gigi akan muncul bunyi yang sangat mengganggu.
Penyebab bunyi ini selain kualitas minyak menurun juga dikarenakan adanya kebocoran. Saat master silinder kosong atau volume minyak berkurang juga tak bisa menciptakan tenaga untuk kinerja kopling lebih baik.
5. Pedal kopling terasa kosong saat diinjak
Tidak mengganti minyak kopling mobil artinya tidak ada pengecekan secara langsung pada kualitas minyak. Apalagi jika ternyata warna minyak kopling berubah menjadi kehitaman. Maka saat menginjak kopling akan terasa kosong.
Kopling terasa blong dan ini menjadi penyebab perpindahan gigi menjadi lebih keras atau berat. Pedal kopling yang terasa kosong meskipun sudah diinjak dalam juga menjadi gejala terjadinya kebocoran pada master silinder dan silinder kopling bawah