Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Semikonduktor, Nissan Tunda Peluncuran Mobil Listrik Baru

Sebagaimana diketahui, krisis pasokan cip semikonduktor membuat banyak pabrikan mengurangi produksi. Komponen tersebut berperan penting untuk membuat mobil dengan teknologi canggih.
Nissan Ariya. /Nissan
Nissan Ariya. /Nissan

Bisnis.com, JAKARTA — Nissan Motor Co. kembali menunda peluncuran mobil listrik Ariya karena krisis cip atau chip semikonduktor

SUV Ariya pertama kali diluncurkan pada Juli tahun lalu, Nissan mengatakan akan mulai dijual pada pertengahan 2021. Mengutip Bloomberg, Jumat (4/6/2021), perusahaan mengatakan model edisi terbatas akan tersedia di Jepang "musim dingin ini" diikuti oleh peluncuran domestik dan global yang lebih luas

“Satu tahun yang lalu, kami mengumumkan bahwa kami menargetkan pertengahan tahun ini, tetapi setelah itu, Covid-19 bertahan lebih lama dari yang kami harapkan dan ada masalah kekurangan semikonduktor,” kata Wakil Presiden Eksekutif Nissan Asako Hoshino dalam konferensi pers. 

Analis menyoroti Ariya adalah kunci kinerja Nissan pada masa depan. Perusahaan ini pun mengatakan model tersebut sebagai kendaraan andalan.

Adapun Nissan mengandalkan 12 model baru yang rencananya akan dirilis dalam 18 bulan hingga November untuk meningkatkan penjualan. Sejauh ini, model seperti Nissan Rogue telah diterima dengan baik di pasar seperti AS, dan Chief Operating Officer Nissan Ashwani Gupta mengatakan peningkatan kualitas penjualan perusahaan dengan model baru membantu memangkas kerugian untuk tahun fiskal 2020 yang baru saja berakhir. 

Namun peluncuran mobil baru Nissan terhalang oleh krisis semikonduktor, yang mempersulit pembuatan kendaraan dengan fitur-fitur berteknologi tinggi. Mengutip data Deloitte, sistem elektronik otomotif, yang mencakup segala sesuatu mulai dari tampilan hingga sistem dalam mobil, menyumbang 40 persen dari biaya pembuatan mobil pada tahun 2020, dibandingkan dengan 18 persen dua dekade sebelumnya.

Hal tersebut tidak terkecuali Nissan Ariya. Mobil ini dilengkapi dengan fitur teknologi canggih, seperti teknologi mengemudi otonom Nissan ProPilot 2.0, fitur parkir otomatis, dan asisten digital berbasis suara. 

Nissan memperkirakan kekurangan chip akan berdampak pada sekitar 500.000 unit produksinya pada tahun fiskal ini. Hal ini  membuat perusahaan akan memprioritaskan produksi model paling populer, dan bertujuan untuk memulihkan sekitar 50 persen kinerja pada paruh kedua tahun ini.

Perusahaan mengharapkan penjualan unit dalam puluhan ribu pada tahun debut Ariya, kata Hoshino. Eropa kemungkinan akan berkontribusi paling besar.

“Di beberapa negara dikatakan bahwa Nissan tidak memiliki wajah. Nissan adalah perusahaan teknologi dan dengan Ariya kami berharap dapat mewujudkannya," kata Hoshino

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper