Bisnis.com, JAKARTA — Dampak dari penerapan insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil tertentu mulai dirasakan para pedagang mobil bekas, salah satunya platform dagang-el jual beli kendaraan seken, Carsome.
Country Head of Carsome Indonesia Delly Nugraha menjelaskan pasar kendaraan seken mengalami gejolak, baik dari sisi konsumen yang ingin membeli maupun menjual, sejak rencana diskon PPnBM diumumkan pertama kali pada pertengahan Februari 2021.
“Sejauh ini ada gejolak di market, termasuk dari sisi harga. Jadi, industri mobil bekas cenderung sedang mengalami transisi di mana harga juga ikut terpengaruh sejak diumumkannya insentif PPnBM,” ujarnya baru-baru ini.
Delly menuturkan bahwa semenjak relaksasi PPnBM dijalankan, ada kecenderungan konsumen mengharapkan harga mobil bekas jauh lebih murah dibandingkan dari kondisi normal atau sebelum insentif digulirkan.
Kondisi itu pun membuat pedagang mobil bekas berharap harga mobil bekas yang dijual oleh konsumen dapat lebih rendah, terlebih dalam proses trade-in atau tukar tambah.
“Jadi, ekspektasi pedagang mobil bekas sekarang memang mendapatkan harga yang lebih rendah karena mereka akan menjual mobil bekas tersebut dengan harga yang lebih rendah dari sebelum adanya insentif PPnBM,” tuturnya.
Di sisi lain, Delly mengatakan bahwa Carsome mengalami pertumbuhan positif sejak kebijakan relaksasi pajak mobil baru berjalan. Kendati demikian, dia tidak menjelaskan secara rinci pertumbuhan bisnis mobil bekas di Carsome.
Carsome adalah platform e-commerce mobil terintegrasi di Asia Tenggara yang hadir di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Singapura. Carsome berkomitmen untuk mendigitalisasi industri jual beli mobil bekas pada lingkup regional.
Platform tersebut saat ini telah mencatat transaksi lebih dari 100.000 unit mobil per tahun dengan nilai lebih dari US$700 juta, serta diperkuat oleh sekitar 1.000 tim di seluruh cabangnya.