Bisnis.com, JAKARTA – Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) virtual diharapkan dapat mendongkrak konsumsi masyarakat melalui belanja kendaraan bermotor roda empat.
IIMS Virtual resmi dibuka pada Kamis (18/2/2021) dan berlangsung hingga 28 Februari, sebagai pre-event dari IIMS Hybrid 2021. Adapun, IIMS Hybrid akan mengombinasikan pameran daring dan luring di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 18 – 28 Maret mendatang.
Dalam sambutannya, Presiden Direktur Dyandra Promosindo Hendra Noor Saleh mengatakan bahwa kendati pasar otomotif sedang tertekan, pihaknya tetap berkreasi dan mempersembahkan terobosan baru dalam pameran otomotif sesuai situasi terkini.
“Dengan adanya acara ini kami berharap menciptakan peluang bagi seluruh pihak yang terlibat dalam industri otomotif agar berbagai macam program atau campaign dapat terealisasikan secara optimal.” ujar Hendra.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menuturkan bahwa fase pertama rangkaian dari IIMS 2021 diharapkan mampu membangkitkan gairah publik untuk membeli kendaraan bermotor, sehingga mempercepat pemulihan sektor otomotif di tengah Covid-19.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan ritel mobil sepanjang 2020 anjlok 44,7 persen atau menjadi 578.327 unit. Angka itu memosisikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan penurunan penjualan mobil terparah di Asean.
Baca Juga
“IIMS 2021 selain memiliki peran strategis dalam membantu program promosi dan penjualan industri otomotif di awal tahun 2021, juga memberikan pengalaman baru dalam menghadirkan pameran otomotif secara hibrida, sebagai ajang untuk memperkenalkan teknologi terbaru dari kendaraan bermotor yang ditawarkan,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap IIMS 2021 dapat menjadi wadah untuk mendukung industri otomotif agar segera bangkit dan memberi semangat untuk menghadapi pemulihan ekonomi.
Hal tersebut disebabkan sektor otomotif memiliki efek berganda dalam menciptakan lapangan kerja dan sangat penting untuk industri turunannya, termasuk di sektor perdagangan maupun di sektor perbengkelan.
Gaikindo mencatat bahwa manufaktur otomotif Tanah Air melibatkan sekitar 1,5 juta tenaga kerja. Ini terdiri atas pelaku industri tier II (komponen pelengkap) dan tier III (komponen tambahan) dengan jumlah mencapai 1.000 perusahaan dan 210.000 pekerja.
Adapun, industri inti otomotif (tier I) memiliki sekitar 550 perusahaan dengan 220.000 pekerja. Di sektor perakitan, ada 22 perusahaan dengan 75.000 pekerja, sedangkan untuk jumlah dealer serta bengkel resmi mencapai 14.000 perusahaan dengan 400.000 pekerja.
Ketua Umum Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM) Hamdhani Dzulkarnaen menilai pameran tersebut merupakan awal dari kebangkitan pasar domestik, sehingga menjadi lokomotif bagi pertumbuhan industri komponen.
Menurutnya, untuk terus bisa bertahan di kondisi saat ini, seluruh anggota GIAMM melakukan berbagai inisiatif penurunan biaya (cost reduction), sembari terus menyesuaikan kapasitas produksinya sesuai permintaan pasar.
“Kunci agar industri komponen hidup kembali, adalah pasar harus tetap berjalan. Penjualan kendaraan roda 4 dan roda 2 harus diupayakan bertumbuh,” pungkasnya.
Dalam pameran tersebut, Dyandra Promosindo selaku penyelenggara acara menghadirkan sejumlah agen pemegang merek (APM) mobil, seperti BMW, DFSK, Honda, Hyundai, KIA, Mazda, MG, Mini, Mitsubishi, Toyota, Prestige, Wuling Motors dan Brand X.
Sementara peserta pameran dari kendaraan roda dua sebanyak 7 merek ternama, yakni Benelli, BMW Motorrad, Italjet, Niu, Royal Alloy, Velocifero dan Vespa Sinergi. Ada juga perkumpulan Pengusaha Aksesoris Mobil Indonesia (PAHAMI) dan merek aftermarket.