Bisnis.com, JAKARTA - Lebih dari seperempat abad lalu, model pertama van Mercedes Benz Vito telah meluncur dari pabrik di Vitoria, Spanyol. Pabrik memasok hampir semua pasar global, termasuk di antaranya Indonesia.
Generasi van pertama tidak hanya menandai dimulainya era baru untuk kendaraan komersial ringan merek bintang berujung tiga, tetapi juga melihat pentingnya pabrik secara historis di ibu kota Basque, Vitoria-Gasteiz. Dengan modernisasi mendasar, kapasitas produksi tahunan naik menjadi 80.000 kendaraan.
Berkat perluasan pabrik, pusat logistik baru, dan proses manufaktur otomatis tingkat tinggi, salah satu situs Mercedes-Benz Eropa paling modern telah dibuat.
"Lebih dari seperempat abad lalu, situs di Vitoria dengan tradisi lamanya telah dikaitkan secara tak terpisahkan dengan Mercedes-Benz Vito," kata Ingo Ettischer, Kepala Operasi Mercedes-Benz Vans, Senin (25/1/2021).
Dengan setiap generasi model Vito, Mercedes-Benz secara konsisten berinvestasi di bidang manufaktur dan berupaya memodernisasi proses produksi. Hasilnya adalah salah satu pabrik kendaraan Mercedes-Benz paling efisien yang memasok produk teratas di segmen van berukuran sedang.
Pabrik Mercedes-Benz di Vitoria memiliki sekitar 4.900 karyawan sekarang. Terletak di sebelah barat pusat kota, bangunan pabrik terbentang seluas 642.295 m². Sejak perluasan 2001, bangunan produksi sekarang mencakup luas total 370.000 m², setara dengan sekitar 50 lapangan sepak bola.
Baca Juga
Pabrik memasok hampir semua pasar global. Pada saat yang sama, pabrik merupakan salah satu pusat industri terpenting di wilayah Basque. Pabrik ini telah menghasilkan lebih dari dua juta van sejak 1995.
Bagian terbesar dari produksi ditempati oleh Vito, yang sekali lagi mengalami facelift pada 2020. Sorotan dari facelift adalah varian eVito Tourer bebas emisi lokal (konsumsi listrik, gabungan: 26,2 kWh / 100 km; emisi CO2, gabungan : 0 g / km) dengan motor listrik torsi tinggi dan jarak tempuh 421 kilometer, serta keluarga mesin diesel OM 654 empat silinder yang efisien dan bertenaga.
Produk dan fitur baru di bidang infotainment dan sistem bantuan serta sejumlah peningkatan desain melengkapi van mid-size baru. Selain Vito, kelas V dan eVito, sejak 2020 EQV (konsumsi listrik, gabungan: 26,4-26,3 kWh / 100 km; emisi CO2, gabungan: 0 g / km) 1, MPV premium elektrik penuh pertama dari Mercedes -Benz telah meluncur dari jalur perakitan di Vitoria.
Pabrik Vitoria
Pabrik di Vitoria-Gasteiz dibangun pada 1954 dan mulai memproduksi kendaraan merek DKW pada tahun berikutnya. Mercedes-Benz AG, demikian sebutannya pada saat itu, terkait erat dengan Auto Union pada tahun-tahun berikutnya, sebelum memperoleh kepemilikan penuh atas lokasi produksi pada 1981.
Dari 1988 hingga 1995, Mercedes-Benz memproduksi MB 100- Seri 180 van di pabrik bersejarah ini. Seri model ini merupakan pendahulu langsung dari Vito dan saudara kandungnya, Viano dan V-Class.
Awal produksi van ukuran sedang Vito 25 tahun lalu berjalan seiring dengan modernisasi pabrik Vitoria secara menyeluruh: sebagai bagian dari proses restrukturisasi, kapasitas produksi kemudian ditingkatkan menjadi 80.000 unit per tahun.
Sementara fasilitas produksi MB-100 yang lama benar-benar dibongkar, Mercedes-Benz memperluas dan memodernisasi ruang perakitan dan mendirikan pusat logistik baru. Proses kerja yang sangat otomatis di bengkel cat, otomatisasi sebanyak 80% di bengkel bodi dan banyak proses perakitan baru meningkatkan efisiensi pabrik produksi.
Lompatan terbesar dalam teknologi di karya Vitoria adalah produksi bodi cerdas untuk Vito: platform serbaguna dirancang sejak awal tidak hanya untuk van panel, tetapi juga untuk van penumpang dan varian pengangkut orang, yang terakhir diperkenalkan di tahap selanjutnya Untuk menjamin standar kualitas tinggi khas Mercedes-Benz, pusat pengukuran 3D ultra-modern juga dibangun.
Sejalan dengan ini, tubuh individu dikeluarkan dari jalur produksi secara acak dan geometri, akurasi kecocokan, dan celahnya diukur secara elektronik. Dengan pemantauan konstan ini, Mercedes-Benz dapat memastikan kualitas manufaktur yang konsisten pada tingkat yang sama dengan mobil penumpang pada tahun 1990-an.
Untuk mempersiapkan staf untuk tugas baru mereka, mereka diberikan pelatihan menyeluruh tentang generasi van baru, sebagian besar di pabrik Sindelfingen. Ditambah, restrukturisasi situs memasukkan desain ergonomis tempat kerja dalam spesifikasinya: ini membantu menjaga kesehatan karyawan dan meningkatkan efisiensi proses kerja.
Generasi Vito berikutnya tidak hanya membawa modifikasi pada produksi, tetapi juga melihat investasi lebih lanjut di situs tersebut - investasi terakhir dilakukan pada 2014-2016. Terpenting, modernisasi difokuskan pada fleksibilitas pabrik, yang sekarang memungkinkan produksi berbagai model dan memungkinkan integrasi sistem penggerak tradisional dan elektrik.
Mercedes Benz Vito juga dipasarkan di Indonesia, yakni Vito 2,1 l AT bermesin diesel. Model ini impor secara utuh dari Spanyol. Sepanjang 2020, Mercedes Benz tercatat mengirimkan 20 unit model ini ke jaringan dealernya.
Akankah varian elektrik dibawa ke Indonesia?
