Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi menyebutkan akan ada sejumlah dampak yang hinggap di industri otomotif, jika relaksasi pajak mobil baru tidak diberikan.
Nangoi mengatakan bahwa asosiasi terus mencoba bernegosiasi agar relaksasi dalam bentuk Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dapat diberikan. Tujuannya, membangkitkan minat masyarakat untuk membeli kendaraan karena penjualan masih jauh dari normal.
“Ini sangat kami hindari, sebab jika berlarut-larut maka kemungkinan besar kami harus melakukan pengurangan karyawan ataupun juga mungkin menutup sebagian produksi, karena pasarnya yang begitu kecil,” ujar Nangoi saat diwawancarai Bisnis, beberapa waktu lalu.
Untuk menghindari hal tersebut, lanjutnya, Gaikindo terus berupaya mengajukan usulan tersebut kepada pemerintah. Namun, Gaikindo sadar bahwa pemerintah punya prioritas, sert pertimbangan laing yang lebih penting.
“Jadi, kami pun tidak bisa memaksakan hal ini. Akan tetapi kami terus melakukan approach ke pemerintah. Intinya, kami ingin supaya hidup otomotif Indonesia bisa bertahan, jangan sampai ada PHK, dan jangan sampai ada penutupan produksi di Indonesia,” tuturnya.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita juga terus berupaya mengusulkan relaksasi pajak penjualan mobil baru. Dia mengklaim secara prinsip Presiden Joko Widodo telah menyetujui usulan itu, tetapi masih menunggu keputusan Kementerian Keuangan
Baca Juga
Menurut Agus, relaksasi PPnBM dapat merupakan salah satu cara untuk menggeliatkan kembali industri otomotif yang tertekan oleh pandemi Covid-19.
Berdasarkan data Gaikindo, sepanjang Januari hingga November 2020 penjualan pabrik ke dealer turun 49,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penurunan sebesar 46 persen juga berlaku untuk penjualan ritel.
“Ini sektor yang sangat penting, turunan-turunan industri sangat banyak, supply chain banyak, juga melibatkan industri kecil menengah [IKM] yang begitu banyak. Jadi, memang harus kita proteksi secara serius,” pungkas Agus.