Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jika Relaksasi Pajak Mobil Diterapkan, Model Ini Diprediksi Laris Manis

Pemberian relaksasi pajak mobil baru dapat menjadi salah satu langkah untuk memulihkan industri otomotif dari tekanan yang diakibatkan pandemi Covid-19.
Ilustrasi mobil LCGC./Antara
Ilustrasi mobil LCGC./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengklaim bahwa usulan mengenai relaksasi pajak penjualan barang mewah (PPnBM) untuk mengakselerasi penjualan mobil baru telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo.

Agus menyatakan secara prinsip Presiden telah menyetujui usulan tersebut, tetapi Kemenperin masih menunggu persetujuan dari Kementerian Keuangan.

Menurutnya, relaksasi pajak mobil baru dapat menjadi salah satu langkah untuk memulihkan industri otomotif dari tekanan yang diakibatkan pandemi Covid-19.

“Ini sektor yang sangat penting, turunan-turunan industri sangat banyak, supply chain banyak, juga melibatkan industri kecil menengah [IKM] yang begitu banyak. Jadi, memang harus kita proteksi secara serius,” pungkasnya di Jakarta, Senin (28/12/2020).

Di sisi lain, upaya Kemenperin untuk memberikan relaksasi pajak bagi pembelian kendaraan roda empat diprediksi akan melambungkan permintaan model low cost green car (LCGC).

Hal ini sempat diungkapkan Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara apabila relaksasi pajak mobil baru dijalankan. Menurutnya, LCGC akan menjadi primadona karena harganya yang relatif murah.

“Masyarakat Indonesia rata-rata daya belinya untuk mobil-mobil yang harga di bawah Rp300 juta," ujar Kukuh.

Dia menilai mobil LCGC adalah model yang siap dikonsumsi masyarakat jika pembebasan pajak mobil diberlakukan. Hingga November 2020, segmen LCGC memiliki pangsa pasar sebesar 21 persen dari total penjualan mobil di Indonesia.

Dengan jumlah itu, Kukuh mengatakan LCGC menjadi salah satu segmen paling gemuk, selain multipurpose vehicle (MPV) dan sport utility vehicle (SUV).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper