Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jangan Campur Nitrogen dengan Angin Biasa pada Ban, Ini Dampaknya

Nitrogen untuk ban kendaraan memang relatif lebih baik jika dibandingkan dengan angin biasa. Namun, bolehkah keduanya dicampurkan?
Mengecek tekanan udara pada ban mobil. Secara komposisi, angin biasa mengandung 78 persen nitrogen dan 21 persen oksigen. Adapun, nitrogen murni mengandung 95 persen nitrogen dan 5 persen oksigen. /Reuters
Mengecek tekanan udara pada ban mobil. Secara komposisi, angin biasa mengandung 78 persen nitrogen dan 21 persen oksigen. Adapun, nitrogen murni mengandung 95 persen nitrogen dan 5 persen oksigen. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Nitrogen untuk ban kendaraan memang relatif lebih baik jika dibandingkan dengan angin biasa. Namun, bolehkah keduanya dicampurkan?

Menurut Auto2000, nitrogen jauh lebih unggul daripada angin biasa karena cenderung lebih awet, tidak menyebabkan karat, tidak gampang habis, dan membuat ban terasa lebih ringan.

“Jadi, ketika ban nitrogen dicampur angin biasa, manfaat tadi tidak akan AutoFamily rasakan. Kualitas nitrogen sudah pasti akan menurun jika dicampur dengan angin biasa,” tulis Auto2000, dikutip pada Jumat (4/12/2020).

Selain itu, mencampur nitrogen dengan angin biasa juga bisa membahayakan pengemudi ketika berkendara. Hal ini disebabkan tekanan udara tidak stabil dan suhu ban lebih cepat panas.

Perbedaan tekanan udara antara angin biasa dan nitrogen dapat menyebabkan ban meledak. Oleh karena itu, sebaiknya tidak mencampur nitrogen dengan angin biasa karena berisiko memberikan dampak negatif.

Secara komposisi, angin biasa mengandung 78 persen nitrogen dan 21 persen oksigen. Adapun, nitrogen murni mengandung 95 persen nitrogen dan 5 persen oksigen.

Artinya, semakin besar kandungan oksigen di dalam angin, semakin tinggi juga kemungkinannya mengikat air. Air pun akan mempercepat pembentukan karat. Itulah mengapa ban nitrogen dicampur angin biasa sebenarnya kurang tepat.

Dengan sedikitnya kandungan air yang ada di dalam nitrogen, ban kendaraan bakal terasa ringan. Apalagi molekul nitrogen juga besar sehingga mudah mengisi seluruh ruang dalam ban, berbeda dengan angin biasa yang lebih banyak mengikat air.

Kelebihan lain dari nitrogen adalah tidak cepat panas jika dibandingkan dengan angin biasa. Tekanan angin nitrogen pun cenderung lebih stabil dibandingkan dengan angin biasa karena partikel molekulnya lebih besar, sehingga angin sulit keluar dari pori-pori ban.

Masih berhubungan dengan molekul nitrogen yang besar, kondisi ini memungkinkan tekanan di dalam ban tidak akan cepat habis. Oleh sebab itu, menggunakan nitrogen untuk ban dapat lebih efisien. Mesin pun tidak akan membutuhkan tenaga besar untuk melaju.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper