Bisnis.com, JAKARTA - Penggantian oli mobil secara berkala merupakan hal yang wajib dilakukan guna menjaga performa mobil tetap maksimal.
Tiap pabrikan bahkan membuat jadwal penggantian yang wajib dipatuhi, misalnya tiap 5.000 km, 7.500 km, atau 10.000 km.
Mengutip laman resmi Suzuki Indonesia, Rabu (11/11/2020), oli dalam mesin akan menerima residu dari hasil proses pembakaran seiring dengan pemakaian mobil. Endapan ini berupa serpihan metal hasil gesekan komponen dalam mesin dan kotoran sisa pembakaran yang disebut gram.
Kotoran ini mengendap dan membuat oli jadi mengental. Kondisi ini otomatis membuat kemampuan pelumasan oli menjadi tidak maksimal, sehingga mampu berdampak buruk pada komponen internal, seperti dinding silinder, camshaft, piston, hingga crankshaft.
Selain itu, oli yang mengental (kotor) bisa membuat nosel dan saluran oli tersumbat. Akibatnya, beberapa komponen dalam mesin tidak mendapat pelumasan yang memadai, dan bisa mempercepat komponen tersebut cepat rusak.
Salah satu fungsi oli mesin adalah untuk mendinginkan mesin. Jika oli mesin dalam kondisi tidak layak pakai, otomatis kondisi ini bisa menyebabkan mesin overheating atau kepanasan. Imbasnya, dapat menyebabkan komponen cepat rusak, terutama kepala silinder yang melengkung.
Baca Juga
Mesin butuh pelumas agar kinerjanya tetap maksimal. Saat fungsi pelumasan ini berkurang karena oli yang sudah tidak layak pakai, otomatis performa mesin pun akan menurun karena mesin lebih cepat panas atau overheating.
Tidak hanya performa dan overheating, gesekan yang berlebih antara komponen mesin, tanpa diimbangi dengan pelumasan yang baik, akan menyebabkan mesin bekerja lebih keras. Akibatnya, kondisi ini bisa menyebabkan bahan bakar menjadi boros.