Bisnis.com, JAKARTA - China dinilai mampu menjadi tumpuan bagi produsen mobil global untuk memperbaiki kinerja penjualan. Harapan ini seturut dengan pemulihan cepat pasar otomotif China dalam dua bulan terakhir.
Menurut penelitian S&P Global Ratings, penjualan otomotif di China akan menjadi yang pertama bangkit ke level penjualan 2019. Ini ditandai dengan peningkatan selama dua bulan terakhir, sedangkan pasar Eropa turun 18 persen pada Agustus.
Bill Russo, pendiri dan CEO perusahaan penasihat Automobility Ltd. di Shanghai, berpendapat bahwa China tidak hanya pulih dari Covid-19, tetapi juga mengalami pertumbuhan penjualan dari tahun ke tahun dalam beberapa bulan terakhir.
"Produsen mobil asing sangat bergantung pada China untuk pertumbuhan yang menguntungkan," ujarnya seperti yang diberitakan Bloomberg, Jumat (25/9/2020).
Pasar mobil terbesar di dunia sejak 2009 ini dinilai masih dapat bertumbuh di masa mendatang karena penetrasi kelas menengah terus berkembang. Pasar ini menjadi rumah bagi para produsen besar, seperti Volkswagen AG, Toyota Motor Corp. dan Tesla Inc.
Namun, kehadiran mereka juga mendapat tantangan berat dari produsen otomotif lokal, yakni SAIC Motor Corp, Zhejiang Geely Holding Group Co, dan NIO Inc, yang semakin agresif dalam mempertahankan kandang mereka sembari terus berekspansi ke luar.
Pemulihan cepat pasar otomotif China ditandai dengan berlangsungnya Beijing International Automotive Exhibition 2020, yang digelar pada 26 September. Dalam pameran ini, hampir semua merek global dipastikan bakal bersaing untuk mendapatkan perhatian selama 10 hari ke depan.
“Fakta bahwa China bahkan mengadakan pameran otomotif pada tahun 2020 adalah bukti bahwa situasi di sini stabil dan bahwa rebound pasar kemungkinan akan berkelanjutan,” tutur Russo.