Bisnis.com, JAKARTA - China tetap menjadi pasar terbesar yang tak tertandingi untuk kendaraan listrik colok, atau "New Energy Vehicles" seperti yang disebut oleh Negeri Panda.
"China telah meningkatkan penjualan sebesar 72% YoY, menambahkan lebih dari 250.000 unit ke hasil tahun lalu dari 351.000 unit, mewakili sekitar setengah dari penjualan plug-in global," demikian publikasi EV-Volume, situs databased mobil listrik global.
Sementara itu, Jepang dan Korea Selatan yang mencatat pertumbuhan penjualan 130% memberikan kontribusi lebih jauh terhadap momentum di Wilayah Asia Pasifik. Di Asia Pasifik, penjualan mobil listrik bertumbuh 76%.
Eropa mencatat peningkatan penjualan 38% tahun ini, dengan Jerman sebagai kontributor pertumbuhan terbesar, yang naik 108% YoY, sementara beberapa pasar yang lebih kecil meraup penjualan lebih baik, seperti Islandia (248%), Portugal (126%) dan Slovenia (166%).
Amerika Serikat berkembang lebih lambat dari daerah lain. Namun, laju pertumbuhan 27% dinilai masih ok, mengingat penundaan produksi Tesla Model-3 yang tertunda.
Perkiraan awak untuk pengiriman Model-3 adalah 50.000 selama 2017, semua ke pemegang reservasi AS.
Kanada kurang terpengaruh oleh penundaan tersebut dan berhasil meraih peningkatan penjualan 72% di atas capaian pada 2016.
Pasar lainnya mencakup lebih dari 30 negara di Amerika, Afrika, Timur Tengah dan Asia / Oceania, dengan Kanada (18.600 unit), Korea Selatan (13.900 unit) dan Malaysia (7.400 unit) menjadi tiga terbesar.