Bisnis.com, JAKARTA – Tren bersepeda pada masa pandemi virus corona turut mengangkat popularitas merek sepeda folding atau lipat buatan lokal, salah satunya Kreuz yang berasal dari Bandung, Jawa Barat.
Kreuz bukanlah produsen besar, melainkan industri sepeda rumahan yang menjalankan produksinya secara handemade atau buatan tangan. Kreuz menargetkan produksi sebanyak 10 unit hingga 15 unit sepeda lipat tiap bulannya.
Dikutip dari laman resmi media social Kreuz, Senin (3/8/2020), para pencinta sepeda yang ingin membeli merek tersebut harus bersabar, karena inden sepeda Kreuz sudah mencapai Februari 2021. Rerata pemesanan mencapai 100 frame sepeda.
Hingga saat ini, harga frame set sepeda folding ini mencapai Rp3,5 juta. Apabila ingin membeli sepeda secara utuh atau full bike, konsumen perlu merogoh kocek sebanyak Rp8 juta.
Harga tersebut tentu berbanding jauh dengan harga Brompton, yang memiliki harga cukup beragam. Sepeda ini memiliki harga mulai dari Rp14 jutaan hingga Rp55 jutaan, sesuai dengan spesifikasi dan kelebihan.
Tingginya harga Brompton turut membuat produsen sepeda lokal meniru sepeda asal Negeri Ratu Elizabeth tersebut. Salah satunya adalah merek lokal Element, yang memasarkan sejumlah varian folding dengan rentang harga Rp2,9 juta sampai dengan Rp10,6 juta.
Baca Juga
Selain itu, ada juga merek Polygon, United Bike, dan Pacific, yang turut meramaikan pasar sepeda lipat di Tanah Air melalui jajaran produknya. Polygon, semisal, memiliki jajaran Urbano, Pacific memiliki model Splendid, dan United memasarkan Roar.
Adapun, lini produk tersebut dipasarkan dalam rentang harga yang cukup terjangkau, mulai dari Rp3 jutaan sampai dengan Rp4 jutaan. Terlebih, merek-merek tersebut merupakan buatan lokal yang memiliki kualitas tak kalah dari sepeda luar.