Bisnis.com, JAKARTA – PT Honda Prospect Motor menargetkan ekspor kendaraan secara utuh atau completely built up (CBU) Brio pada tahun ini menyentuh angka 6.000 unit, setelah sebelumnya memperkirakan nilai ekspor tahun ini akan berkurang.
Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan bahwa kinerja ekspor perusahaan dipengaruhi oleh permintaan negara pengimpor. Meski sempat melemah, pasar ekspor Honda pada Juni dinilai kembali membaik.
“Kami melihat Filipina dan Vietnam mulai membaik. Ekspor ke kedua negara itu tahun ini kami harapkan di angka 6.000 unit,” ujarnya dalam konferensi daring, Kamis (9/7/2020).
Dia mengungkapkan target ekspor 6.000 unit tersebut sesuai dengan permintaan dari Filipina dan Vietnam yang meminta ekspor Brio diturunkan. Tahun lalu, permintaan pengapalan untuk model low cost green car (LCGC) tersebut mencapai 6.800 unit.
Akibat penurunan permintaan itu, HPM memprediksi nilai ekspor kendaraan secara utuh dan kendaraan terurai lengkap (completely knocked down/CKD) akan berkurang sebanyak Rp800 miliar pada tahun ini.
"Untuk total nilai ekspor CBU dan komponen CKD tahun lalu mencapai Rp3,3 triliun. Tahun ini, nilai ekspor kami prediksi bisa turun 24 persen ke Rp2,5 triliun," kata Billy kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari-Mei 2020, HPM mencatatkan pengapalan CBU sebanyak 103.638 unit. Angka itu turun 47,9 persen dibandingkan Januari-Mei 2019 yang membukukan 202.920 unit.