Bisnis.com, JAKARTA - Chief Executive Officer baru Audi AG Markus Duesmann berencana mengubah kinerja perusahaan menjadi lebih gesit dan unggul secara teknologi, setelah lima tahun mengalami kemerosotan akibat kekacauan manajemen.
Duesmann, dalam peluncuran Q4 Sportback E-Tron listrik, mengatakan bahwa dirinya berencana meninjau kembali jajaran produk Audi dan mempercepat pengembangan kendaraan di divisi mobil premium Volkswagen AG.
"Kami menganggap krisis sebagai peluang dan bahkan undangan untuk mencoba hal-hal baru. Kami harus melakukan pekerjaan besar, tetapi kami akan menyelesaikannya,” ujar Duesmann, dikutip dari Bloomberg, Rabu (8/7/2020).
Mantan eksekutif BMW AG tersebut resmi pindah ke Audi pada April 2020, untuk menghidupkan kembali laba penjualan perusahaan yang mengalami pergolakan selama bertahun-tahun akibat krisis emisi diesel meletus pada 2015 di Eropa.
Audi telah bergelut dengan masalah biaya operasional, yang membuat proyek mobil listriknya tertunda, sehingga produsen mobil Jerman ini kalah bersaing dengan Tesla Inc. Audi juga tengah berjuang menghadapi kendala produksi yang dipicu ketatnya prosedur pengujian emisi di Eropa.
Q4 Sportback E-Tron dijadwalkan memperluas lini penawaran mobil listrik Audi untuk tahun depan. Model tersebut akan mengapit SUV E-Tron yang diperkenalkan pada 2018 serta sportscar E-Tron GT yang dibangun berdasarkan teknologi dari Porsche.
Baca Juga
Salah satu langkah utama Duesmann sejak mengambil alih Audi adalah mendirikan satuan tugas teknik yang dijuluki Artemis guna mengembangkan mobil listrik baru pada 2024.
Kepala penjualan Audi Hildegard Wortmann mengatakan bahwa pengiriman mobil ke Amerika Serikat (AS) dan permintaan di China telah meningkat baru-baru ini. Sementara itu, menurutnya, pemulihan kondisi di Eropa jauh lebih lambat.
Kendati demikian, Audi berharap penurunan saat ini akan segera berakhir. Laba operasional perusahaan ditargetkan mencapai 4,2 miliar euro atau setara US$ 4,7 miliar pada tahun depan dan menyentuh 5,8 miliar euro pada 2022.
Audi juga berencana memberhentikan 9.500 pekerjaan di Jerman pada tahun 2025, sebagai langkah meningkatkan pendapatan sekitar 6 miliar euro dan membebaskan dana untuk pengembangan kendaraan listrik dan hibrida.