Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan mobil Eropa menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada bulan Mei, di saat banyak showroom mulai dibuka kembali setelah penutupan dua bulan karena pandemi virus corona.
Asosiasi Produsen Mobil Eropa mencatat pendaftaran mobil baru di seluruh zona euro turun 57 persen pada Mei dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun masih negatif, capaian ini jauh lebih baik dari bulan April yang anjlok hingga 78 persen.
Masih belum ada kepastian mengenai pemulihan karena banyak produsen mobil mulai dari Volkswagen AG hingga Fiat Chrysler Automobiles NV belum merilis laporan keuangan. Di Amerika Serikat, Ford Motor Co. memperkirakan kerugian kuartal II/2020 hingga US$5 miliar.
Industri ini berharap bahwa konsumen akan mendorong peningkatan penjualan pada musim panas ini dengan beralih menggunakan mobil untuk liburan mereka alih-alih terbang dengan pesawat. Konsumen di AS berbondong membeli kendaraan sport dan truk pada bulan Mei, yang memacu rebound penjualan.
Sinyal positif juga datang dari China dengan kenaikan penjualan mobil untuk pertama kalinya dalam hampir setahun terakhir bulan lalu. Wilayah ini telah menjadi fokus bagi para produsen mobil Eropa yang berharap bisnis yang lebih baik di sana mengimbangi penurunan penjualandi dalam negeri.
Sejak awal tahun 2020, penjualan turun sebanyak 43 persen, sehingga butuh waktu lama bagi industri otomotif untuk rebound. Penjualan mobil Eropa diperkirakan menurun hingga 20 persen pada tahun 2020, menurut Michael Dean dari Bloomberg Intelligence.
Baca Juga
Semua negara Eropa menunjukkan penurunan persentase dua digit bulan lalu, meskipun beberapa di antaranya lebih baik daripada yang lain. Registrasi mobil baru di Jerman menurun sekitar 50 persen, sementara Spanyol turun hampir 73 persen.