Bisnis.com, JAKARTA – Jaguar Land Rover (JLR) diisukan sedang mencari paket bantuan dari pemerintah Inggris guna mengatasi anjloknya penjualan mobil akibat pandemi virus corona atau Covid-19.
Dilansir dari Bloomberg, Minggu (24/5/2020), pabrikan mobil terbesar di Inggris itu sedang melakukan pembicaraan untuk meminjam US$1,2 miliar melalui program darurat virus corona.
Lewat pernyataan email, Departemen Bisnis, Energi & Strategi Industri Inggris menyatakan tetap membangun komunikasi dengan para produsen mobil dan akan membantu mereka dalam melewati krisis.
“Kami menyadari tantangan yang dihadapi industri akibat virus corona. Perusahaan dapat memanfaatkan paket tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk skema meningkatkan modal, fleksibilitas dengan tagihan pajak, dan dukungan keuangan bagi karyawan,” tulis keterangan dari departemen tersebut.
JLR, yang dimiliki oleh Tata India selama lebih dari satu decade menjadi lambang warisan produsen mobil Inggris dengan mempekerjakan sekitar 38.000 orang di Inggris memproduksi mobil sport Jaguar dan SUV Land Rover.
Pada Februari, JLR mengesampingkan rencana untuk menerbitkan obligasi dolar AS setelah investor menuntut tingkat bunga lebih tinggi untuk mengimbangi risiko yang ditimbulkan oleh virus corona.
Baca Juga
Penjualan mobil Inggris turun 97 persen pada bulan April ke level yang tidak terlihat sejak Perang Dunia II. Industri otomotif Inggris juga telah melobi pemerintah untuk memungkinkan dibuka kembali ruang pameran untuk memulai penjualan.